Rangkaian STQ Kecamatan Mulai Dilaksanakan

:


Oleh MC Kota Batam, Jumat, 17 Februari 2017 | 18:20 WIB - Redaktur: Tobari - 799


Batam, InfoPublik - Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat kecamatan se-Kota Batam tahun 2017 mulai digelar, Kamis (16/2). STQ Kecamatan Sekupang dibuka di Wisata Kuliner Tiban Centre, dan pekan sebelumnya STQ digelar di Kecamatan Lubukbaja.

Camat Sekupang Arman mengatakan STQ dilaksanakan selama tiga hari, 16-18 Februari 2017. Seleksi diikuti 112 peserta yang merupakan perwakilan dari tujuh kelurahan.

Selain STQ, juga diadakan lomba rebana yang diikuti utusan seluruh kelurahan. Dewan hakim untuk STQ ini ada 25 orang terdiri dari ketua, sekretaris, bidang tilawah anak, dewasa, qiraah, remaja, hifzil Quran 1, 5, 10, 20, 30 juz. Ada empat qori yang tampil di malam ini.

Pembukaan STQ ke-6 tingkat Kecamatan Sekupang tahun 2017 ini ditandai dengan pemukulan bedug. Dan sebelum lomba, dilaksanakan penyerahan piala bergilir kepada Camat dari Kelurahan Tiban Baru yang menjadi juara umum pada STQ tahun 2015 lalu.

Walikota Batam Muhammad Rudi mengatakan setelah STQ kecamatan, rangkaian seleksinya dilanjutkan dengan STQ tingkat kota. STQ Kota Batam rencananya digelar pada 7 April di Dataran Engku Putri Batam Centre.

"STQ Provinsi Kepri tahun ini juga akan dilaksanakan di Batam, pada bulan Mei. Dan digelar di Engku Putri juga," ujarnya.

Kepada dewan hakim, Walikota Rudi berpesan agar benar-benar ketat dalam seleksi. Khususnya terkait asal peserta. Tidak boleh lagi ada peserta yang diambil dari luar Batam. Selain melanggar aturan, tidak akan membuat anak Batam jadi berprestasi.

"Enggak boleh lagi pinjam dari luar, jadi anak-anak Batam asli. Kalau terus pinjam dari luar, kapan anak Batam juara. Harus punya KTP Batam, asli anak Batam punya NIK Batam. Kalau ada yang tidak pas, laporkan," pesannya.

Rudi menekankan bahwa STQ maupun musabaqah tilawatil Qur’an (MTQ) tidak boleh hilang dari Batam. Meski nasional tidak melaksanakan, Batam akan tetap melaksanakannya.

"Tiap tahun harus kita laksanakan. Karena ini bisa memotivasi anak-anak kita untuk rajin membaca Al-Qur’an," kata dia.

Rudi mengingatkan bahwa tanggungjawab pembinaan agama ini ada di tangan seluruh masyarakat, tak hanya pemerintah. Bapak ibu di rumah yang setiap hari berhadapan dengan anak-anak.

"Penduduk Batam 1,3 juta jiwa. Islam 73-74 persen. Siapa yang tanggungjawab? Kita, Bapak Ibu sekalian. Tugas kita bukan melawan perkembangan IT. Kita ikuti. Tugas kita memberikan ilmu agama sebesar-besarnya pada anak kita. Supaya kalau besok sudah besar mereka tahu ini dilarang agama, ini dibolehkan agama. Saya titip seluruh Bapak Ibu warga Batam, bagaimana menjadikan Batam ini kota madani," katanya. (MC Batam Kartika/toeb)