Awal Maret, Jalan Nasional Ditarget Tak Lagi Berlubang

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Jumat, 17 Februari 2017 | 08:56 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 926


Semarang, InfoPublik - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penutupan lubang jalan di sepanjang jalan nasional di wilayah Jawa Tengah selesai di awal Maret mendatang.

Perbaikan infrastruktur jalur utama antarprovinsi itu harus dipercepat agar tidak ada lagi korban akibat jalan rusak. Masyarakat pun nyaman saat melintas.

“Pada rapat di Brebes beberapa hari lalu, Menteri PU juga hadir dan meminta Balai Besar Jalan Nasional VII supaya penambalan jalan nasional selesai satu-dua minggu,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Dan Ciptakarya (DPU Binmar Cipka) Provinsi Jawa Tengah Bambang Nugroho, seusai acara tausiah dan pengarahan oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Kantor DPU Binmar Cipka Provinsi Jawa Tengah, Kamis (16/2).

Kerusakan jalan nasional di sejumlah ruas jalur pantura, kata dia, antara lain di Pantura Pekalongan dan Batang terhitung parah. Lubang jalan yang menganga semakin dalam dan lebar akibat tergerus air hujan sejak beberapa bulan terakhir. Sehingga harus ada penanganan ekstra cepat. Apalagi aktivitas pengguna jalan di jalur pantura sangat tinggi.

“Sedangkan untuk jalan provinsi, tanggal 24 Februari mendatang teken kontrak sehingga perbaikan fisik dapat langsung dilakukan. Dan Minggu depan penambalan jalan provinsi sudah mulai dilakukan,” imbuh Bambang.

Sementara itu, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo dalam arahannya mengatakan, kondisi jalan nasional di Jawa Tengah sudah hancur. Dia menganggap wajar jika masyarakat marah-marah terhadap pemerintah lewat media sosial, media massa, bahkan mengadu langsung terkait jalan rusak parah itu. Karena jalan berlubang tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan masyarakat, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa pengguna jalan.

Untuk mempercepat penanganan, pihaknya mendesak Menteri PU dan instansi terkait lain agar secepatnya menambal jalan nasional. Bahkan mantan anggota DPR RI itu mengaku sengaja menelepon Menteri PU dengan nada sedikit mengancam. Jika pihak pemerintah pusat tidak segera turun tangan, pemprov akan melibatkan TNI untuk memperbaiki jalan rusak yang kemungkinan memakan waktu dua hari.

“Selama dua hari perbaikan, jalan akan saya tutup total dan dialihkan lewat laut. Kemudian pak menteri menjawab, sudah tidak usah panggil tentara, itu tanggung jawab saya. Nah itu yang saya inginkan seperti itu,” kelakarnya.

Dalam kesempatan itu, gubernur meminta Kepala DPU Binmar Cipka dan jajaranya melaksanakan sekaligus memegang teguh tanggung jawab tugas dan kewajibannya masing-masing. Menurutnya harapan masyarakat terhadap pemerintah untuk memperbaiki jalan sangat besar. Sehingga, jangan membuat kecewa rakyat. Kerahkan tenaga, pikiran, waktu, dan ilmu pengetahuan yang dimilki guna kebaikan bersama.

“Jalan rusak provinsi yang diperbaiki harus difoto. Minimal ada tiga foto yang dikirim kepada saya. Kondisi sebelum diperbaiki, proses perbaikan, dan sesudah diperbaiki, misalnya di Wangon, Purworejo, dan Purbalingga. Kemudian akan kami sebarkan melalui media sosial supaya masyarakat tahu dan hati mereka lega karena keluhan masyarakat direspon dan ditindaklanjuti oleh pemerintah,”ujarrnya.(Humasjtg/MCjateng/Eyv)