Indonesia Bantu 5000 MT Beras Untuk Sri Lanka

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 14 Februari 2017 | 22:34 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta,InfoPublik - Indonesia mengirimkan bantuan 5000 metrik ton beras kepada Sri Lanka yang tengah dilanda krisis pangan akibat musim kemarau panjang.

"Bantuan pangan ini merupakan permintaan langsung Presiden Sri Lanka, yang disampaikan kepada saya langsung melalui Kedubes Sri Lanka," kata Presiden RI Joko Widodo saat pidato pelepasan bantuan hibah beras di gudang Divisi Regional Bulog DKI Jakarta, Kelapa Gading, Selasa (14/2).

Presiden mengungkapkan, saat ini sedang terjadi kerawanan pangan di Sri Lanka. Untuk itu, sebagai negara sahabat, Indonesia wajib memberikan bantuan atas kondisi kekeringan yang menimpa Sri Lanka sehingga sulit untuk memproduksi pangan. "Sebagai sahabat sebagai salah satu negara besar di Asia sudah sepantasnya kita Indonesia berada bersama Sri Lanka dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit," kata Jokowi.

Sementara Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kementerian Pertanian (Kementan) Mat Syukur mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengalami surplus produksi beras secara nasional. Untuk itu, Indonesia dapat memberikan bantuan kepada Sri Lanka dengan jumlah yang cukup besar.

Kementan pun menargetkan pada tahun ini pemerintah dapat melakukan ekspor besar hingga mencapai 100 ribu ton. Beras yang diambil adalah cadangan yang terdapat di Perum Bulog. “Keuntungannya untuk Indonesia, ekspor seperti ini produk kita cukup dengan kualitas memadai untuk diekspor ke negara lain,” jelasnya.

Menurutnya, apabila produksi stabil, pemerintah akan terus menambah jumlah bahan pangan yang akan diekspor. Bahkan, Kementan berencana melakukan ekspor daging hingga jagung. “Indonesia akan ekspor. Padi, jagung, kedelai, daging, gula. 2030 akan sampaikan ke sana,” tutupnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Seskab Pramono Anung, Menko PMK Puan Maharani, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki serta Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan perwakilan Pemerintah Sri Lanka.