15 Produk FA Siap Diproduksi Industri Pertahanan Dalam Negeri

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 14 Februari 2017 | 14:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Ada 15 produk first Article (FA) hasil Program Pengembangan Teknologi Industri Pertahanan (Bangtekindhan) Kementerian Pertahanan siap diproduksi oleh Industri Pertahanan Dalam Negeri.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyambut baik keberhasilan program Bangtekindhanhal. Pemerintah dalam hal Kemhan terus mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk selalu memperbaiki dan mengembangkan kemampuannya, baik dalam hal infrastruktur, sumber daya manusia, maupun teknologi memproduksi Alpalhankam serta berkomunikasi secara intensif dengan TNI.

"Kemhan bersama-sama TNI dan industri pertahanan dalam negeri akan terus melakukan perbaikan, evaluasi dan peningkatan kualitas agar Indonesia mampu memproduksi Alpalhankam yang bisa dibanggakan sebagai upaya mewujudkan kemandirian pertahanan negara," kata Rymizard pada acara menyerahkan 15 produk First Article (FA) di kantor Kemhan Jakarta. Selasa(14/2).

Sementara itu, Dirjen Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan Sutrimo menjelaskan ke-15 produk FA yang diserahkan tersebut telah lulus uji coba oleh pengguna serta mendapatkan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Pusat Kelaikan Badan Saran Pertahanan Kemhan. Produk-produk Bangtekindhan Tahun Anggaran 2016 didukung dengan total anggaran Rp86 milyar yang telah memenuhi tuntutan Operasional requirement TNI dan siap untuk diproduksi secara massal.

Disampaikan, ke-15 produk FA tersebut empat produk matra darat, tujuh matra laut dan empat matra udara, meliputi FA Swamp Boat dari PT Mega Perkasa Enginering, FA Kapal Selam Tanpa Awak dari PT Robo Marine Indonesia, FA Target Drone dari PT Indo Pacific Communication and Defence, FA Posko Dahanud Mobile dari PT Elektroteknika Utama ITB, FA Baterai Pesawat C-130 dari PT Garda Persada, FA Baterai Tank BMP-3F dari PT Garda Persada, FA WCP/WPU Pesawat Hawk 209 dari PT Global Teknologi.

Selanjutnya, FA Identification Frend or Foe dari PT Len Industri, FA Simulator Meriam 57mm dari PT Elektroteknika Utama ITB, FA Mesin Hitung Mortir 81 MM dari PT Kinarya Acitya, FA Simulator Latihan Tim Pelaksana Tembkan dari PT Enindo Mitratama, FA Electronic support Measure (ESM) dari PT Infra RSC Indonesia, FA Senjata Dooper & Amunisi dari PT Pindad, FA Ground to air Radio dari PT, CMI Teknologi dan FA Senjata Serbu Bawah Air 5,6 mm dari PT Pindad.

Kegiatan Program Bangteknindhan dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan) No.39 Tahun 2016 Tentang Bangteknindhan yang merupakan kegiatan pengembangan yang dilakukan industri pertahanan dalam negeri dengan didukung sumber anggaran rupiah murni.

Menurutnya, pada 2016, program Bangtekindhan dilaksanakan untuk pertama kalnya dan merupakan program yang sangat mendasar dalam memulai upaya mewujudkan kemandirian Alutsista TNI. Untuk itu, TNI sebagai pengguna diharapkan dapat memanfaatkan produk ini untuk mendukung pembangunan kekuatan.

Kesungguhan TNI dalam menggunakan produk industri dalam negeri adalah faktor kunci yang merupakan feedback kepada industri pertahanan untuk penyempurnaan  dan pengembangan lebih lanjut produk-produk tersebut.

Selain penyerahan 15 produk FA, juga dilakukan penandatanganan kontrak produk Roket R-Han122B untuk Tabel Tembak dan Sertifikasi Tahap 1 TA 2017. Kontrak ditandatangani oleh Dirjen Pothan Kemhan dengan Direktur Niaga PT DI yang disaksikan langsung Menhan.