BNNK Harapkan Kader Kesehatan Aktif Penyuluhan Anti Narkoba

:


Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Selasa, 7 Februari 2017 | 03:35 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 580


Bone Bolango, InfoPublik - Para kader kesehatan di Kabupaten Bone Bolango diharapkan aktif untuk melakukan penyuluhan narkoba.

Ini merupakan suatu kebutuhan mendesak mengingat jumlah pegawai dan SDM di Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone Bolango yang terbatas, serta wilayah Kabupaten Bone Bolango yang luas dan bermedan berat.

Kehadiran kader kesehatan di tengah masyarakat, di puskesmas-puskesmas dan posyandu-posyandu, untuk melakukan penyuluhan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mutlak dibutuhkan jika Bone Bolango benar-benar ingin bersih dari narkoba.

Hal ini diungkapkan Kepala BNNK Bone Bolango, Abd Haris Pakaya, saat mengunjungi Kantor Dinas Kesehatan Bone Bolango, Senin (6/2). Kepala BNNK yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Bone Bolango dr. Meyrin Kadir.

Haris Pakaya pun mengajak pihak dinkes untuk ikut mendorong para kader kesehatan dari tingkat kecamatan, kelurahan atau desa, sampai dusun yang ada di Bone Bolango untuk terlibat aktif dalam upaya P4GN.

“Apalagi kita tahu bersama kalau negara kita saat ini sudah darurat narkoba. Penyalahgunaan narkoba atau napza tidak lagi terjadi di kota-kota, melainkan sampai ke pelosok dan daerah perbatasan,” ujar Haris.

Kepala BNNK menilai para kader kesehatan memiliki kapabiltas untuk melakukan penyuluhan, mengingat kader-kader tersebut telah menyatu dan hidup bersama masyarakat sehari-hari.

“Jadi mereka (para kader) paling memahami kondisi setempat dan paling mudah berkomunikasi. Tinggal bagaimana pengetahuan tentang narkoba bisa nanti dibantu oleh BNNK untuk menyediakan materi dan pelatihan menyuluh P4GN,” imbuhnya.

Kadis Kesehatan Bone Bolango, dr. Meyrin Kadir menyambut baik gagasan ini. Pihaknya bahkan menginginkan ada regulasi yang terbentuk untuk menaungi kegiatan penyuluhan tersebut. “Nanti kita bisa berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk melibatkan legislatif untuk membuat aturannya,” tukasnya.

Masalah lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah  rencana pembentukan klinik khusus rehabilitasi pecandu dan penyalahguna narkoba di Bone Bolango. Dikes Bone Bolango sendiri siap mengeluarkan izin selama persyaratannya telah lengkap. Sejauh  ini BNNK Bone Bolango masih membutuhkan satu tenaga dokter sebagai penanggungjawab klinik.

Selain Dikes, tim BNNK Bone Bolango juga mengunjungi RSUD Toto untuk membahas rencana tes urine dan pembentukan satgas di seluruh instansi yang ada di Bone Bolango. Rencana ini merupakan tindak lanjut dari telegram Mendagri tanggal 13 Mei tahun 2016, mengenai imbauan kepada para bupati untuk dapat menyusun rencana kerja pemerintah daerah tahun 2017 yang berorientasi pada pembangunan kawasan anti narkoba.

Pihak RSUD yang diwakili Kepala Bagian Pelayanan, dr. Milyadi Maksum, menyambut baik rencana ini. Pihaknya berharap upaya BNNK dalam melaksanakan P4GN dapat membentengi para petugas kesehatan dari bahaya penyalahgunaan narkoba. (MC Bone Bolango/Hms/Kadir)