Berita Hoax Bahayakan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 7 Februari 2017 | 10:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 784


Jakarta, InfoPublik -  TNI  menilai penggunaan media sosial (medsos) menjadi medan pertempuran baru  sekelompok masyarakat untuk mencapai tujuan, termasuk  dalam penyebaran informasi  berita-berita bohong (hoax).

“Penyebaran hoax melalui media sosial dapat menyebabkan perpecahan yang membahayakan persatuan dan  kesatuan bangsaIndonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, yang pada akhirnya muncul radikalisme,” kata Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, saat membuka  Rapat Koordinasi (Rakor) Intelijen, Teritorial dan Penerangan TNI Tahun 2017, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/2).

Menurut Didit, radikalisme muncul bukan karena uang, tetapi karena tidak punya pekerjaan. Itu salah satu penyebab seseorang bergabung menjadi bagian dari radikalisasi.

Ia mengatakan, dalam mengcounter berita hoax tersebut komunitas Intelijen, Teritorial dan Penerangan tidak boleh bekerja sendiri-sendiri, namun harus bekerja sama, tergantung situasi yang ada. “Komunitas Intelijen, Teritorial dan Penerangan harus memiliki kemampuan untuk mengcounter informasi hoax  tersebut,” tegasnya.

Kasum TNI mengharapkan jajaran Intelijen, Teritorial danPenerangan agar dapat memberikan pemahaman kepada jajaran dibawahnya untuk dapat memberikan informasi yang positif kepada pimpinan sebelum menyampaikan pernyataan, sehingga berita negatif dapat dinetralisir secara maksimal menjadi berita positif.

“Jajaran Penerangan TNI tidak boleh ketinggalan dalam mengakses informasi secara langsung sebelum dilakukan evaluasi atau analisa,” katanya.