ATM Beras Inovasi alumni Institut Teknologi Bandung

:


Oleh MC Kota Bandung, Jumat, 3 Februari 2017 | 18:25 WIB - Redaktur: Tobari - 525


Bandung, InfoPublik - Komunitas ikatan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angakatan 1980 memberikan gagasan dan akan memberikan hibah mesin Anjungan Terima Mandiri Beras (ATM-B), yang didanai dari dana CSR, kepada pemerintah Kota Bandung.

Gagasan ini langsung disampaikan oleh anggota komunitas ikatan alumni ITB 80 kepada Walikota Bandung M.Ridwan Kamil pada  pertemuan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Selasa (31/1).

Dalam kesempatan ini, Ridwan Kamil mengapresiasi ide dan inovasi yang dicanangkan komunitas ikatan alumni ITB 80. Karena dapat membantu masyarakat yang kurang mampu di Kota Bandung dengan teknologi yang relevan dengan konsep Bandung Smartcity.

"Saya sangat senang dengan inovasi yang bapak dan ibu paparkan, menurut saya ini merupakan sebuah teknologi yang sangat membantu kita dalam mewujudkan Kota Bandung sebagai Smartcity," tuturnya.

Ridwan Kamil menjelaskan bahwa program dari Komunitas ikatan alumni ITB 80 sejalan dengan program pemerintah kota Bandung, yaitu E-Warung. Dimana E-warung sendiri merupakan program pemerintah Kota Bandung yang menyediakan bahan-bahan sembako bersubsidi untuk warga miskin.

"Program ATMB ini sesuai dengan program kami, yaitu E-warung, sehingga dapat digabungkan menjadi suatu program yang diunggulkan di Kota Bandung untuk mensejaterahkan masyarakat yang kurang mampu," jelasnya.

Selain itu, Ridwan Kamil menambahkan harus ada sistem khusus untuk menjaga kelancaran program tersebut diantaranya memakai kartu. Sehingga jika program ini terlaksana kita bisa membaginya ke semua kelurahan di Kota Bandung yang jumlahnya mencapai 151 kelurahan.

"Kita akan sediakan kartu khusus warga miskin supaya program ini dapat tepat sasaran, sehingga mereka bisa menikmati fasilitas publik yang kita tawarkan dan di tahun 2017 ini saya memprioritaskan untuk memberantas kemiskinan di Kota Bandung," tambahnya.

Menurut salah satu anggota Komunitas ikatan alumni ITB 80, Buji Aji, pada dasarnya program ini sebagai rasa kepedulian alumni ITB 80 terhadap orang yang kurang mampu. Maka dari itu ia dan rekannya yang lain bertekad menciptakan sebuah inovasi untuk membantu sesama manusia.

"Kita perihatin melihat kaum dhuafa yang berdempetan untuk menerima sodaqoh, bahkan sampai banyak yang pingsan karena berebutan menerima zakat, karena itu kami ingin menciptakan suatu perubahan dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin di Kota Bandung," tuturnya.

Ia mengatakan bahwa program ini sebelumnya sudah dijalankan bekerja sama dengan Badan Zakat Nasional (Baznas) dan sudah dipasangkan di kantor pusat Baznas di Jakarta.

"Semoga ATMB bisa melayanin 50.000 keluarga yang kurang mampuh di Kota Bandung. Dan kita sudah bekerja sama dengan Baznas, pengurus mesjid bahkan kantor polisi untuk menyimpan mesin ATMB," katanya.

Selain memiliki program ATMB, Komunitas ikatan alumni ITB 80 menawarkan program lainnya kepada Walikota Bandung, yaitu ide membuat lahan parkir bertingkat, menurut mereka sistem ini cocok diterapkan di kota maju, seperti Kota Bandung, untuk menanggulangi parkir liar yang menyebabkan kemacetan.

"Tidak hanya ATMB kita memiliki program atau ide lainnya yaitu parkir bertingkat yang cocok diterapkan di kota Bandung dengan konsep 4 lantai memuat sampai 228 motor dengan ukuran 12x10 meter dan 4 lantai 108 mobil dengan ukuran 38x17 meter," imbuhnya.

Namun menurutnya dibutuhkan dana yang cukup besar dalam pembangunan parkir bertingkat ini, tetapi akan berdampak positif bagi kota Bandung dalam memberantas parkir liar. (MC Bandung/toeb)