Walikota Kembangkan Batam Jadi Kota Wisata

:


Oleh MC Kota Batam, Senin, 30 Januari 2017 | 10:44 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 341


Batam, InfoPublik  - Walikota Batam, Muhammad Rudi ingin pengembangan Batam beralih dari industri ke pariwisata. Karena menurut dia, industri sangat bergantung pada harga minyak dunia. Ketika harga minyak dunia turun, maka industri juga akan turun. Sedangkan dunia pariwisata tidak berpengaruh.

"Kalau Batam jadi kota pariwisata, kita bisa hidup. Bali, PAD-nya itu Rp 7 triliun, hanya mengharap orang datang saja. Industri, minyak turun, ikut turun. Untuk antisipasi itu, kita ingin Batam jadi kota pariwisata," kata Rudi saat silaturahmi dengan warga Kecamatan Bengkong, Minggu (29/1).

Menurut Rudi, manfaat dari pengembangan pariwisata pun bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, tak seperti dunia industri. Dengan banyaknya wisatawan yang datang, ekonomi masyarakat pun bisa ikut berputar. Wisatawan datang kemudian gunakan jasa taksi, ojek, beli makanan, minuman.

Dan pemerintah pun bisa langsung mendapat manfaat dari pajak yang dibayarkan wisatawan. Yakni pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan.

"Kalau bangun industri, Pemko tak dapat pemasukan. Tapi kalau kita kembangkan pariwisata maka Pemko akan langsung dapat 10 persen dari pajaknya. Yang hidup bukan pemerintah saja, tapi Bapak Ibu juga. Taksi dipakai, ojek dipakai," kata dia.

Demi mewujudkan rencana tersebut, Pemko mulai dengan pembangunan infrastruktur khususnya di kawasan pusat perekonomian, Jodoh-Nagoya. Selain memperlebar jalan, Pemko juga akan menata kawasan wisata tersebut.

"Infrastruktur sedang kami bangun. Kalau sudah selesai tinggal tata kotanya lagi. Kita ingin Batam jadi kota madani, jadi nuansa agama, budaya akan kita masukkan di situ. Kalau kota kita sudah indah, Bapak Ibu tak perlu ke Singapura, Johor lagi, di sini saja," ujarnya.

Rudi mengatakan tiap kawasan juga akan dibuatkan signage board yang namanya disesuaikan dengan sejarah perkembangan Batam. Misalnya untuk daerah Sungai Panas akan dibangun tulisan Sei Seranggung sesuai nama sungai yang ada di wilayah tersebut sebelumnya.

"Seluruh daerah akan dibuat branding nama seperti yang ada di Lubukbaja dan Sei Jodoh. Jadi orang tahu namanya. Tapi saya minta camat, lurah, bersama tokoh masyarakat rapatkan dulu apa nama yang mau dibuat, harus dilihat sejarahnya," pesan Rudi. (MC Batam Kartika/Eyv)