Kabupaten Agam Siap Menuju Daerah Pendidikan Inklusif

:


Oleh MC Kab Agam, Jumat, 13 Januari 2017 | 10:11 WIB - Redaktur: Tobari - 515


Agam, InfoPublik – Kabupaten Agam siap menuju daerah pendidikan inklusif, dan pencanangan tahap pertama terhadap 11 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, sudah dilakukan oleh Bupati Agam Indra Catri, di aula Pusdiklat Regional Baso, Kamis (12/1). 

Pendidikan Inklusif ini adalah sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus, belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa, bersama teman-teman seusianya.

“Dalam pencanangan itu, baru 11 sekolah yang dicanangkan untuk piloting penyelenggara pendidikan inklusif, terdiri empat SD, lima SMP dan dua SMA," kata Kepala Disdikbud Agam Isra, saat membuka Rakor dan Sosialisasi bagi SKPD serta pengurus Pokja Pendidikan Inklusif se Agam, di aula Disdikbud, Kamis (12/1). 

Dalam Rakor dan Sosialisasi itu, diharapkan OPD terkait dapat mendukung dan bekerjasama menunjang pendidikan inklusif tersebut. Kita komit untuk kelancaran pendidikan inklusif, tahun 2017 dan seterusnya menyediakan tenaga, minimal satu orang guru pendamping, diambil dari guru sekolah luar biasa dan luar sekolah luar biasa. 

Program ini juga perlu disosialisasikan kepada masyarakat, betapa pentingnya pendidikan inklusif tersebut karena melalui program ini, anak berkebutuhan khusus (ABK) bisa mendapatkan pelayanan dan perlakukan yang sama dengan anak normal. 

Isra mengharapkan, seluruh kecamatan memiliki sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Untuk sementara, kecamatan yang pilotingnya belum ada, agar bisa mengikuti pendidikan inklusif di sekolah piloting yang berdekatan dengan wilayah tempat tinggalnya. 

Kepala Bidang Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Disdikbud Sumbar Jhoni Nurdin, sebagai narasumber pada rakor tersebut, mengatakan, dengan program ini diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang tidak bersekolah ataupun tidak tersentuh pendidikan. 

"Semua berhak untuk mendapatkan pendidikan, baik anak berkebutuhan khusus (ABK) maupun lainnya, tidak ada bedanya dengan anak-anak yang lain,” kata Jhoni. 

Ia mengharapkan, semua kecamatan yang ada di Kabupaten Agam memiliki sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, supaya setiap kecamatan bisa mendapatkan pelayanan pendidikan dengan baik dan maksimal.(mc agam/toeb)