Menristekdikti Bangga Dengan Smartphone Rakyat Indonesia

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 12 Januari 2017 | 11:54 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Bekasi, InfoPublik - Kini, masyarakat Indonesia boleh berbangga hati, karena kerjasama antara akademisi, industri, pelaku pasar dan pemerintah dalam menegakkan kedaulatan digital bangsa mulai membuahkan hasil smartphone.

"Saya merasa bangga betul. Semoga produk ini bisa mengambil pasar, network harus kita bangun. Mudah-mudahan produk ini bisa kompetitif, punya nilai tambah, dan menjadi kebanggaan," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, saat kunjungan kerja ke PT VS Technology Indonesia, di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/1).

Para peneliti Indonesia telah mampu menciptakan smartphone yang sebentar lagi akan diproduksi perdana secara massal. Produk ini dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Melalui skema pendanaan inovasi perguruan tinggi di industri, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada tahun 2016 memberikan pendanaan kepada Institut Teknologi Bandung untuk mengembangkan dan menghilirisasikan produk smartphone 4G. 

Fitur-fitur yang ada dalam smartphone ini antara lain yakni fitur short message service (SMS), browsing, VOIP Call dan streaming youtube. Model smartphone ini pun telah mendapatkan sertifikasi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 20,2% pada akhir 2016.

Pengguna perdana yang akan beruntung mencicipi karya anak bangsa ini nantinya adalah para anggota dari Forum Silaturahmi Masjid Serantau, di mana anggotanya memiliki jaringan yang bagus dalam memberdayakan dan menyebarluaskan produk ini. Sehingga targetnya, masyarakat dapat aware bahwa produk ini kebanggaan Indonesia.

Mohamad Nasir mengatakan riset-riset yang dihasilkan anak bangsa jangan sampai hanya berhenti di perspustakaan, tetapi harus dikomersialisasikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.

Menristekdikti menyebutkan angka pengguna smartphone di Indonesia kini mencapai sekitar 25% dari total penduduk atau sekitar 65 juta orang. Sehingga Ia menilai jumlah tersebut merupakan market potensial dari produk ini.

Ponsel pintar ini nantinya akan diadopsi dan dilanjutkan produksi massalnya oleh Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM/Digital Coop) dengan bekerjasama antara ITB, PT. Jalawave Integra, PT. VS Technology Indonesia, dan PT TSM.

Sementara itu Ketua Umum KDIM, Henry Kasyfi mengatakan bentuk koperasi merupakan badan yang sangat tepat untuk melakukan penjualan ponsel ini.

“Korporasi lain bisa melakukan investasi tapi tidak memiliki hak suara. Jadi benar-benar berbasis kerakyatan dimana anggotanya adalah WNI. Hanya dengan menabung di koperasi para anggota akan mendapatkan ponsel pintar buatan anak bangsa. Dan setiap dua tahun sekali ponsel tersebut akan diganti dengan tipe terbaru,” jelasnya.

Pihaknya menegaskan business model tersebut diharapkan menjadi model nasional yang dapat menegakkan teknologi digital yang mandiri.

Pemerintah telah menetapkan bahwa seluruh vendor smartphone 4G LTE harus memenuhi kewajiban 30% TKDN mulai 1 Januari 2017 sebagai syarat berjualan di Indonesia. Kebijakan tersebut harus dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya industri smartphonedi Indonesia khususnya terkait dengan pengembangan hardware dan software.

Untuk maksud tersebut, keberadaan dari design house atau design center menjadi sangat diperlukan. Melalui design center yang dikembangkan di ITB, diharapkan  banyak industri smartphone yang saat ini kegiatan R&D nya ada diluar negeri, dapat dipindahkan ke dalam negeri, terutama untuk dapat memenuhi kewajiban 30% TKDN tersebut.

Kemenristekdikti akan terus mendukung riset dan pengembangan smartphone serta pembangunan Design Center di ITB atau diperguruan tinggi atau lembaga litbang lainnya untuk meningkatkan TKDN.