Menpora Buka Sosialisasi Membangun Antikorupsi di Kemenpora

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 11 Januari 2017 | 09:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 981


Jakarta, InfoPublik - Menpora Imam Nahrawi  membuka Sosialisasi Membangun Budaya Antikorupsi di Lingkungan Kemenpora, di Wisma Kemenpora Jakarta, Selasa (10/1).

Menurut Menpora tema ini sebagai harapan untuk kita semua dalam membangun etos kerja yang bersih  di lingkungan Kemenpora. Pada saat yang bersamaan kita semua menghadapi sebuah tantangan bahwa globalisasi  membutuhkan sumberdaya yang handal, kuat dan kreatif sekaligus mengimplemntasikan dengan baik.

Menpora mengatakan, KPK akan memberikan gambaran pada kita semua, bagaimana kita harus memulai dari awal perencanaan sampai  kita mempertanggungjawabkan anggaran  kebijakan ini sehingga kita betul-betul berada pada jalur yang benar  sehingga  bisa melaksanakan kewajiban dengan sempurna dan  aman.

“Kami ingin berbuat yang terbaik bagi kantor ini, Kementerian PAN RB memberikan nilai CC  dalam kinerja dan ketaatan di lingkungan kantor Kemenpora. Begitu juga dari BPK memberikan nilai Disclaimer pada tahun anggaran 2015.  Saya berharap pada tahun 2017 ini akan lebih baik lagi dan mendapatkan wajar tanpa pengecualian,” kata Imam.

Menpora berharap KPK bisa memberikan gambaran dan sekaligus bisa mendampingi  kami karena akan banyak agenda besar yang  akan kami laksanakan walaupun secara struktural tidak bisa mendampingi kami setiap saat tetapi agenda besar kiranya bisa di kawal dengan baik.

"Kami masih punya progran baru bagi dunia olahraga yaitu Olyimpic Center. Tempat ini merupakan pemusatan pelatihan bagi atlet sehingga para atlet bisa terpantau,” tambahnya.

Menurutnya, meskipun di tahun 2017 ini baru 11 cabang olahraga tapi ke depan akan bertambah. “Dalam hal ini kami berharap bisa di kawal dengan baik agar semua rencana akan bisa berjalan dengan baik. Selain itu, kita ingin membuat rekor dunia Road to Nusantara. Bersepeda dari mulai Merauke, Papua sampai Sabang,  Aceh," katanya.

Dalam sosialisasi tersebut, selain Wakil Ketua  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang  sebagai narasumber, hadir juga  Plt Sesmenpora Yuni Poerwanti serta seluruh eselon I, II, III dan IV di lingkungan Kemenpora.

Dalam agenda Asosiasi Sepeda International  yang terpanjang baru di India yaitu 17 ribu kilometer. Sedangkan  Road to Nusantara start  dari Merauke dan finis di Sabang yang  kurang labih 18 ribu kilometer. Ini kalau berhasil akan memecahkan rekor nasional dan dunia. Program lainnya Kirab Pemuda sebaghai upaya melahirkan hasil kreatif pemuda di tanah air,” ucap Imam.

Sebelumnya, Plt Inspektur Dani Armin yang juga ketua panitia mengatakan, tujuannya mengelar  sosialisasi ini adalah menanamkan semangat anti korupsi pada seluruh pegawai di lingkungan Kemenpora sebagai harapan bahwa budaya ini akan menjadi etos kerja yang tercermin dalam perbuatan  sehari-hari sehingga dalam pengelolaan anggaran dan kegiatan Kemenpora bisa dilaksanakan secara maksimal. “Saya berharap acara ini bisa berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk kita semua,” ungkap Dani.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi KPK Saut Situmorang dalam paparanya mengatakan bahwa ada empat permasalahan  dalam birokrasi. Pertama adalah budaya KKN  yang sebagian masih dianggap wajar, Kedua pelayanan publikasi  yang buruk, Ketiga rendahnya kualitas sumber daya aparatur dan Keempat mental birokrat yang masih feodal dan paternalistik kepada penguasa.

Menurutnya, ada ribuan variabel yang membuat orang korupsi di Indonesia. Dengan begitu, ada ribuan variabel pula yang harus dilihat dan diberantas di masing-masing institusi.  Dihadapkan dengan berbagai kemungkinan dan kesempatan, tindak korupsi dapat terjadi di ruang paling sempit. Yang dapat menahan seseorang hanyalah apa yang sudah tumbuh dan besar di dalam dirinya yaitu karakter dan integritas.

“Hal kecil bisa mengantar pada penciptaan karya besar, namun hal kecil pula yang bisa menyandung seseorang menuju kehancuran. Oleh karena itu, dibutuhkan penanaman karakter yang kuat hingga integritas dapat menjadi bagian dari diri seseorang," pungkas Saut.