Menaker Ajak Masyarakat Perkuat Karakter Bangsa

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 9 Januari 2017 | 09:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Semarang, InfoPublik - Di tengah perkembangan sosial dan ekonomi Indonesia yang dinamis saat ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammaf Hanif Dhakiri mengajak masyarakat Indonesia untuk memperkuat karakter bangsa.

Saat ini, yang namanya karakter itu nomor satu. Yang di dalam dunia kerja, dunia karier, namanya karakter itu nomor satu," ujar Menaker saat memberikan sambutan dan arahan dalam acara “Maulid Nabi Muhammad saw dan Haul Syaikh Abdul Qodir al-Jaelani” di Pondok Pesantren Putra-putri Ad-Danuriyyah 2 Pedurungan, Minggu (8/1).

Menurutnya, sangat penting agar masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda tidak mudah termakan oleh informasi dan berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain itu, karakter yang kuat juga dinilainya penting di era persaingan saat ini. Masyarakat yang berdaya saing adalah masyarakat yang kompeten sekaligus berkarakter.

Di samping itu, Menaker juga menjelaskan beberapa capaian Pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga penghujung tahun 2016. Diantaranya adalah persoalan kemiskinan, Kesenjangan sosial, dan pengangguran.

Gini ratio tahun 2016, lanjutnya, sebesar 0,397 yang mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 0,402. Kemudian penduduk miskin tahun 2016 (per September) turun menjadi 27,76 juta jiwa (10,70 persen) dari pada periode yang sama tahun 2015 sebesar 28,51 juta jiwa (11,22 persen). Angka penganguran di Indonesia juga mengalami penurunan, dimana angka pengangguran di Indonesia pada 2016 sebesar 7,02 juta orang (5,5 persen dari total penduduk) yang mana lebih rendah jika dibanding dengan tahun 2015 yang mencapai 7,45 juta orang (sekitar 5,81 persen). “Walaupun itu menurun, hal itu tetap jadi tantangan kita semua. Karena, kita ada masalah kompetensi,” jelasnya.

Mengenai masalah rendahnya kompetensi tenaga kerja Hanif menilai sebagai penyebab mata rantai kemiskinan. “Untuk memotong mata rantai kemiskinan ini kuncinya ada di peningkatan kompetensi,” ungkap Menaker.

Sebagai upaya peningkatan kompetensi masyarakat Indonesia, pemerintah melakukan sejumlah terobosan diantaranya:

Pertama, meningkatkan mutu dan akses pelatihan kerja. Hal ini ditunjang dengan sertifikasi profesi dan skema pemagangan hasil kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Selain untuk meningkatkan peluang masyarakat Indonesia untuk memasuki lapangan kerja, skema ini juga untuk meningkatkan wirausahawan baru.

Kedua, memperkuat akses permodalan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini bunga KUR terus ditekan oleh pemerintah dari semula 24 persen menjadi 9 persen. Kedepannya bunga tersebut juga akan ditekan hingga di bawah 7 persen. “Makanya pemerintah mengeluarkan program KUR. Dulu bunganya 24, sekarang 9, bahkan diupayakan menjadi 7 persen,” tukas Menaker.