Refleksi Kemenpora 2016, Kembalikan Tradisi Emas Olimpiade

:


Oleh Astra Desita, Jumat, 30 Desember 2016 | 13:50 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 987


Jakarta, InfoPublik - Setelah melakukan pertandingan eksibisi dengan atlet olimpian bulutangkis, Menpora memaparkan program-program di bidang kepemudaan dan keolahragaan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 oleh Kemenpora di GOR Bulutangkis Kemenpora pada Jumat (30/12).
Menpora Imam menyampaikan bahwa Kemenpora sudah melakukan banyak hal dalam bidang kepemudaan maupun keolahragaan. "Ditahun 2016, Kemenpora telah melakukan pelayanan dan pembangunan dalam 13 program prioritas kepemudaan, telah banyak prestasi yang dicapai, diantaranya mencetak 1100 kader pemuda anti narkoba di 400 desa di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, " ujarnya.
"Selain kader anti narkoba, Kemenpora juga telah menggerakkan 1.700 sarjana pada program pemuda pelopor penggerak pembangunan di pedesaan untuk menjadikan mereka generasi yang mandiri dan berdaya saing, " lanjutnya.
Menpora melanjutkan bahwa dalam menciptakan kemandirian dalam bidang ekonomi, ditahun 2016 Kemenpora memberikan fasilitasi kepada 501 pemuda dalam bidang kewirausahaan.
 "Dengan adanya fasilitasi ini, kami berharap dapat menciptakan bibit wirausaha muda di Indonesia yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi pengangguran dan membangun ekonomi kerakyatan, " ujarnya.
Dalam bidang keolahragaan, banyak prestasi yang dicapai. Indonesia sukses menorehkan prestasi pada ajang Olimpiade Brasil 2016 dengan mendapatkan 1 medal emas dan 2 medali perak, serta mempertahankan 1 medali perunggu di ajang Paralimpiade.
"Dalam sepakbola, prestasi yang cukup baik ditunjukkan oleh Tim Nasional Indonesia dengan menempati posisi runner up pada ajang AFF Suzuki Cup, hal ini memberikan dampak positif dan harapan kepada PSSI yang baru saja pulih yang hampir 2 tahun dibekukan, " katanya.
Selain itu ditahun 2016, Kemenpora juga sudah mencairkan bonus dan jaminan hari tua kepada atlet-atlet yang sudah berprestasi di ajang even internasional.
"Bonus diberikan untuk menghargai jasa-jasa mereka yang telah mengharumkan nama bangsa, selain itu juga dimaksudkan untuk memberikan semangat dan motivasi kepada atlet yang lainnya agar berlatih secara serius dan disiplin sehingga dapat berprestasi, " tuturnya.
"Kami berharap dengan usaha dan upaya yang dilakukan dapat meningkatan prestasi olahraga secara berjenjang melalui pembudayaan olahraga yang menyeluruh menyasar semua kalangan, sehingga semua anak muda dan atlet kita akan sibuk berolahraga, " ujarnya.
Ditanya perihal program prioritas ditahun 2017, Menpora Imam Nahrawi menyampaikan dalam bidang kepemudaan akan melanjutkan program 2016 dengan dilakukan berbagai penajaman, selain itu juga akan dilaksanakan program baru yaitu kirab pemuda yang akan dilakukan di 10 destinasi wisata nasional, yang nantinya akan ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program pemerintah meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri.
"Dalam bidang keolahragaan, ditahun 2017 pemerintah akan menfokuskan diri melakukan persiapan penyelenggaraan even Asian Games 2018 dan Asian Paragames 2018, segala upaya akan dilakukan pemerintah untuk mensukseskan acara tersebut, renovasi stadion GBK, pembangunan Wisma Atlet Kemayoran, pembangunan Velodrome, serta venue pertandingan di Palembang, " ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab dengan awak media, Menpora menjelaskan bahwa Indonesia tidak memberikan target peringkat pada Sea Games 2017 di Malaysia, pemerintah hanya akan mengirim atlet cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang olimpiade saja.
"International Olympic Commitee (IOC) hanya mengakui pertandingan multi even Olimpiade dan Asian Games saja, fokus kita kedepan adalah mempersiapkan atlet untuk even-even tersebut, kita ingin Sea Games 2017 menjadi tes even bagi atlet-atlet kita untuk mempersiapakan diri menghadapi Asian Games 2018 dan Olimpiade Tokyo 2020, " pungkas Imam.