:
Oleh Humas Kota Tanjung Pinang, Jumat, 16 Desember 2016 | 18:58 WIB - Redaktur: Tobari - 565
Tanjungpinang, InfoPublik - Upaya pemerintah Kota Tanjungpinang dalam peningkatan kualitas, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat berbasis pemberdayaan ekonomi kerakyatan terus dilakukan, baik melalui program pemerintah maupun yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR).
Saat ini, Pemerintah Kota Tanjungpinang tengah gencar melakukan kerjasama antar daerah maupun pihak penyelenggara program CSR untuk menggalakkan ekonomi kerakyatan.
Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH, mengatakan, tahun 2017 pemkot fokus pada program pemberdayaan masyarakat secara langsung. Hal itu yang diungkapkan Lis, disela acara Penyerahan Pinjaman Modal Usaha Program Kemitraan dan Penyerahan Bantuan Perlengkapam Sekolah Program BUMN Mengajar tahun 2016.
Menurut Walikota Lis Darmansyah, pengembangan potensi pariwisata yang dimiliki suatu daerah sangat bermakna sebagai upaya peningkatan daya tarik bagi wisatawan dan dampaknya akan ada peningkatan ekonomi kerakyatan.
Mengingat dalam waktu dekat ini, Kota Tanjungpinang sudah menerima penerbangan dari Cina, tentunya kedatangan para wisatawan tersebut akan memberi sumbangsih pada sektor-sektor lainnya, seperti kuliner.
Karena itu, keberhasilan kegiatan kepariwisataan perlu ditunjang dari potensi daerah lainnya, seperti pusat kuliner, perdagangan, maupun wisata ziarah, yang kedepan ini akan kita kembangkan.
"Kegiatan wisata memberi kontribusi dalam peningkatan ekonomi masyarakat, hal ini karena saat berwisata orang pasti berbelanja, jika berbelanja maka perekonomian akan tumbuh, masyarakat yang dikunjungi akan memperoleh pendapatan dari transaksi penjualan barang dan jasa kepada wisatawan,” tutur Lis, di TIC Gedung Gonggong Tanjungpinang, Jum'at (16/12)
Tahun depan, kita akan coba memberdayakan pedagang kaki lima, karena mereka merupakan aset daerah yang perlu kita kembangkan dan kita maintance. Untuk itu, pemkot terus berupaya mencari sumber-sumber bantuan maupun bantuan CSR dalam pengembangan pedagang kaki lima (PKL) di Kota ini.
Walikota berencana, tahun depan PkL akan kita buatkan gerobak kaisar portable, jadi setelah jualan tak ada lagi gerobak-gerobak yang tertinggal dan lokasi pun clear (bersih), nantinya mereka akan ditempatkan pada titik lokasi yang kita tentukan. "Perkotaan harus kita tata, jangan sampai kumuh," ujar Lis.
Lis pun menyampaikan terimakasihnya kepada pihak Pelindo atas kontribusinya kepada masyarakat kota Tanjungpinang, terlebih lagi pada bantuan yang diberikan kepada SMA Negeri 2 kemarin. Kepada penerima bantuan modal, mudah-mudahan ini bisa bermanfaat, ini suatu permulaan kedepan akan ada bantuan-bantuan lagi untuk peningkatan usaha yang bapak/ibu miliki," katanya.
Sebelumnya, General Manager Pt. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Tanjungpinang I Wayan Irawan, menjelaskan ada dua dana dalam program CSR yang kita berikan.
Pertama bantuan yang tidak dikembalikan, seperti bantuan yang bersifat sosil, misalnya bantuan tempat ibadah dan bantuan sekolah, nilainya tidak besar berkisar Rp50 juta sampai Rp100 juta.
Kedua, jenis bantuan yang merupakan binaan Pelindo, seperti membina para pelaku usaha yang baru mulai dengan memberi pinjaman modal, total bantuan sebesar Rp15 miliar dan kita berikan secara bergulir.
“Syarat mendapatkan bantuan ini dengan jaminan sertifikat, dan pengembalian pinjaman tersebut dapat disetor melalui Pelindo ataupun perbankan,” terang Wayan.
Hal yang menjadi hambatan kita dalam program tersebut, kita kesulitan mencari mitra yang bisa dibina. Karena itu, setiap ada kegiatan penyerahan bantuan, kita minta pemkot ikut, agar bisa memberi rekomendasi pihak-pihak yang bisa kita jadikan mitra, kedepan akan kita lakukan yang lebih besar untuk mendukung pelaku usaha di Kota Tanjungpinang.
Tahun 2015 lalu, kita sudah lakukan program pengembangan nusantara, dengan pertukaran siswa-siswi SMA se- Kepri ke NTT, ada sekitar 20 siswa-siswi yang kita kirim, kedepan program-program akan terus kita tingkatkan," katanya. (key/toeb)
