Kawasan Kuliner Kota Bekasi Tingkatkan Gairah Usaha Masyarakat

:


Oleh Eka Yonavilbia, Senin, 28 November 2016 | 19:11 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K


Bekasi, InfoPublik-Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah  (UMKM) membangun kawasan kuliner untuk pengusaha UMKM.

Kepala Bidang UMKM Kota Bekasi, Edy Setiawan, menjelaskan, tujuan pembangunan kawasan kuliner tidak semata-mata untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) , akan tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, Selasa (22/11).

“Jadi, tujuan utamanya tidak  semata-mata untuk PAD, akan tetapi UMKM itu, khusunya di bidang makanan bisa berusaha di Kota Bekasi, sehingga lebih meningkatkan gairah usaha, jadi tujuannya nggak pengangguran, meningkatkan ekonomi masyarakat,”ujarnya.

Saat ini, sentra kuliner yang dibangun baru satu yaitu di depan Asrama Haji Kota Bekasi. Pemerintah mencoba memfasilitasi pedagang dan melakukan pengembangan tanpa harus dipungut biaya.

“Sumbangsihnya tidak secara langsung, karena orang kan baru usaha, masa dipungut pajak, dipungut retribusi nanti bangkrut. Malah, kita rangsang, kita bimbing gimana agar  ramai,kita bantu lokasinya, kita bantu promosinya, pedagangnya dari berbagai macam kelompok masyarakat yang mendaftar ke sana ya kita fasilitasi,” paparnya.

Rencananya, pemerintah daerah  akan membuka sentra kuliner di beberapa tempat di tahun 2017.Selain sentra kuliner, pihak kami  juga berencana akan membangun sentra kerajinan untuk  para pengrajin di Kota Bekasi.

“Dalam waktu dekat ini, tidak hanya kuliner yang kita pikirkan, tetapi tempat menjual produk-produk kerajinan. Pemda Kota Bekasi atas perintah walikota, ingin ada sentra penjualan kerajinan Kota Bekasi. Nah, kalau 2017 itu mungkin kita akan mencari lokasinya, ruko-ruko. Bagi pengrajin kota bekasi silahkan berjualan di sentra tempat yang sudah disediain, “ ujar Pengamat Ekonomi, selaku  Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam 45 Bekasi, Sabaruddinsah,

UMKM Kota Bekasi saat ini berkembang sangat pesat. Perkembangan ini cukup meringankan beban pemerintah daerah, Jumat (25/11).

“Banyaknya UMKM merupakan salah satu cara meringankan beban pemerintah daerah,karena dengan UMKM itu bisa menyerap tenaga kerja. UMKM ini sebenarnya memiliki potensi untuk meringankan beban pemerintah daerah, bahkan negara karena itu bisa mengurangi secara tidak langsung tingkat kemiskinan, karena ketika mereka mendapatkan pendapatan, tentunya perekonomian dia pasti meningkat, menurunkan tingkat kemiskinan,”jelasnya.

Ia juga menambahkan, masyarakat akan lebih fokus dengan pekerjaannya.“Kemudian akan mengurangi tingkat kerawanan sosial, orang nganggur nggak kerja, akan cepat tersulut isu-isu, namun ketika mereka kerja, dia sibuk dengan pekerjaannya, nggak sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat,"tuturnya

“UMKM itu masih memiliki peluang untuk bisa berkembang, asal UMKM itu sadar bahwa selama ini pengelolaanya masih bersifat konvensional, memang ada banyak yang sudah maju dan berkembang, tetapi pada umumnya masih ada yang jalan di tempat padahal dia memiliki potensi,” tambahnya.

Sedangkan terkait dengan program pemerintah yang membentuk kawasan kuliner, dirinya menanggapi positif hanya saja pemerintah masih kurang dalam menyosialisasikan program tersebut.

“Kawasan kuliner sebagai pilot project, bagus, sebenarnya cuma gaung dan gemanya yang tidak menggema, ini sebenarnya suplai untuk memancing masyarakat agar membuat sentra-sentra seperti ini lagi. Jadi artinya,ketika kita membuat konsep percobaan seperti itu, itu harus disosialisasikan dan dipublikasikan sesampainya kemasyarakat yangmana-mana yang paling bawah juga sampai,”tuturnya.

"Sentra kuliner ini jugasangat membantu pelaku UMKM di Kota Bekasi," diakui Kris (27) Pemilik Warung Deka Dimsum, yang sebelumnya hanya berjualan online, kini sudah memiliki lapak sendiri di sana.

“Ia terbantu, karena online kan hanya segitu-gitu aja, kalo di sini kan setiap harinya pasti ada aja yang beli, daftarnya juga nggak ribet seiring ada petugasnya. Syaratnya daftarin menu nanti tinggal dinilai sama orang pemdanya, jadi dia yang seleksi sendiri, kira-kira di sini yang belum ada, makanya kan dari ujung ke ujung berbeda-beda nggak sama semua.” harapannya,

"Sarana dan prasarana di sentra kuliner ini perlu ditingkatkan lagi.Untuk sarana dan prasarannya lebih ditingkatin aja di sini, kaya lahan parkir, sterilisasi dari pengemis pengamen,itu aja si,” ungkapnya.

Selain sentra kuliner  bermanfaat untuk  pelaku UMKM, juga  para pengunjung juga sangat mengapresiasi adanya hal tersebut. “Di sini pertama,menunya banyak, kedua mungkin lebih nyaman dari tempat yang lain, karena di sini dengan suasana alami, masakannya alami dibandingin mall yang cepat saji,kami lebih nyaman di sini, harga relatif, sedeng aja,” ungkap Kuswara (48) asal Tambun.

Dia berharap agar para pedagang kaki lima bisa semua dibuatkan sentra-sentra kuliner seperti ini. “Harapannya semua bisa jadi kaya pedagang lainnya itu bisa dikomplekkan begini, kan mereka dari pada di tempat yang kaya di trotoar yang lainnya pertama mengganggu kenyamanan lalu lintas, pejalan kaki, yang kedua mereka kan kena Kantib, Satpol PP, kalau begini kan enak bisa dikoordinir kan sama pemerintah lebih bagus,” urainya. (Mahasiswa Magang/Karunia/Eyv)