Jaring Kepesertaan di Mall, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Super Weekend

:


Oleh H. A. Azwar, Sabtu, 26 November 2016 | 11:34 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan menggelar kegiatan super weekend di 11 kota di Denpasar, Bandung, Palembang, Pekanbaru, Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Medan dan di Tangerang.

Kegiatan ini dilakukan selain untuk menjaring kepesertaan secara masif di sejumlah wilayah di Indonesia, juga agar lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, ungkap Abdul Latif, Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, pada acara Press Briefing Kampanye Jaminan Sosial (Festival BPJS Ketenagakerjaan di 11 kota wilayah) dan Rangkaian Kegiatan HUT ke-39 di Jakarta, Jumat (25/11).

Kegiatan Super Weekend BPJS Ketenagakerjaan di 11 Kota, antara lain 26-27 Nopember 2016 di Denpasar, Bandung dan Palembang; 03-04 Desember 2016 di Pekanbaru, Jakarta dan Yogyakarta; 10-11 Desember 2016 di Makassar, Surabaya dan Balikpapan; 17-18 Desember 2016 di Medan dan Tangerang.

Menurut Latif, kegiatan Super Weekend akan hadir di mall terkemuka di 11 kota tersebut diantaranya Trans Mall Bandung, Gandaria City Jakarta, Summarecon Mall Serpong, Hermes Medan, Mall SKA Pekanbaru, Palembang Indah Mall, Royal Plaza Surabaya, Mall Ratu Indah Makassar, BSB Balikpapan, Beach Walk Denpasar, dan City Mall Yogyakarta.

Kegiatan ini mengusung konsep sebuah pertunjukan musik yang didalamnya terdapat bazaar UKM dengan ciri khas lokal dari masing-masing wilayah, berbagai perlombaan juga digelar untuk memeriahkan acara tersebut, diantaranya perlombaan cosplay, lomba mewarnai bagi anak-anak, dan ajang pencarian bakat ‘BPJSTK Got Talent’, ujar Latif.

Latif menjelaskan, kegiatan Super Weekend ini merupakan ajang untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat dengan BPJS Ketenagakerjaan. “Di samping itu sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya jaminan sosial, sehingga menumbuhkan kesadaran untuk mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Latif.

Untuk menarik antusias pengunjung terhadap acara ini, menurut Latif, BPJS Ketenagakerjaan menghadirkan artis-artis nasional diantaranya GIGI, Anji, Ello, The Rain, Yura, Adera, Kunto Aji, Petra Sihombing, dan Sound Wave.

Satu hal yang unik, ikon dari acara Superweekend ini adalah Super Hero yang badannya terlilit perban, seakan-akan baru saja mengalami kecelakaan. Bukan tanpa alasan, tampilan Super Hero tersebut secara tersirat memiliki arti bahwa “Super Hero juga Butuh Perlindungan”, ujar Latif.

Selain itu, lanjut Latif, pengunjung (khususnya peserta BPJS Ketenagakerjaan), juga akan diberikan berbagai macam diskon di setiap booth pada bazaar dengan cara yang cukup mudah, yaitu hanya dengan menunjukkan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Jika pengunjung ingin tahu lebih jauh tentang manfaat program BPJS Ketenagakerjaan, dan saldo Jaminan Hari Tua-nya, mereka dapat mengunjungi both BPJS Ketenagakerjaan yang tersedia di lokasi kegiatan. Petugas akan selalu siap melayani dengan PRIMA. Bagi pengunjung yang telah mengunjungi booth BPJS Ketenagakerjaan, akan mendapatkan kesempatan untuk memilih souvenir menarik di pohon kesejahteran, imbuh Latif.

Dia mengakui, saat ini masih banyak pekerja di mall yang belum menjadi peserta jaminan sosial. “Pekerja di mall terdiri, pekerja di perusahaan pengelola mall, pemilik dan atau penyewa ruangan, seperti pengusaha restoran, kafe, butik, dan sebagainya yang jumlahnya di suatu mall bisa mencapai ribuan,” kata Latief.

Selain itu, lanjut dia, mall juga tempat berkumpulnya masyarakat kota yang perlu ditumbuhkan kesadaran tentang pentingnya jaminan sosial untuk mereduksi dampak negatif dari risiko kerja seperti kecelakaan, kematian dan hari tua.

Saat ini, jumlah angkatan kerja di Indonesia 130 juta jiwa dan sekitar 50 juta adalah pekerja di sektor formal, sisanya di sektor informal. Di sisi lain peserta jaminan sosial tenaga kerja saat ini sekitar 21 juta yang bekerja di 356.008 perusahaan.

Artinya, masih terdapat 29 juta pekerja informal yang belum menjadi peserta jaminan sosial tenaga kerja, dan 80 juta pekerja informal yang belum menjadi peserta jaminan sosial, kata Latief.

Terkait jumlah perusahaan aktif peserta jaminan pensiun (JP) per Oktober 2016 tercatat 92.972 perusahaan, sementara tenaga kerja tercatat sebanyak 8.768.241 pekerja dan jumlah iuran pensiun sebesar Rp7,6 triliun. “Target peserta untuk tahun ini sebesar 11 juta peserta,” tukas Latif.