Wabup Said Hasyim Buka Bokor Music World Festival 2016

:


Oleh dishubkominfo kab meranti, Selasa, 22 November 2016 | 08:51 WIB - Redaktur: Kusnadi - 391


Selatpanjang, InfoPublik - Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H. Said Hasyim membuka secara resmi acara Bokor World Music Festival Ke-3 Tahun 2016. Kegiatan dalam rangka melestarikan seni dan budaya Indonesia khususnya Meranti itu, dipusatkan di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (19/11) malam.

Hadir dalam acara itu Wakil Bupati H. Said Hasyim, Perwakilan DPRD Kabupaten Meranti, Perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Danramil Selatpanjang, Wakapolres Kompol. Wawan, Perwira Penghubung, Sekretaris Dinas Pariwisata H. Ismail Arsyad, Kabag Humas Setdakab. Meranti Helfandi, Para Camat khususnya Camat Rangsang Barat Said Jamhur, Kapolsek Rangsang Barat, para Kades dan lainnya.

Kegiatan Bokor World Music Festival terselenggara atas kerjasama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Meranti serta Sanggar Bathin Galang, Festival Internasional ini akan berlangsung selama tiga hari mulai 18-21 November 2016 mendatang.

Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H. Said Hasyim, mewakili Pemerintah Daerah mengucapkan apresiasi atas terselenggaranya acara itu, terutama kepada seluruh musisi, sanggar musik, dari dalam maupun luar negeri yang telah berpartisipasi langsung dalam helat di Desa Bokor.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk upaya bersama melestarikan kearifan lokal, khususnya di Desa Bokor yang tidak pernah absen mengangkat potensi lokal daerahnya,” ujar H. Said Hasyim.

Salah satu keunikan yang diangkat dalam acara itu yakni Tradisi Lari di Atas Tual Sagu yang telah berhasil meraih Rekor MURI Tahun 2015 lalu. Sekedar informasi, selain Lari di atas Tual Sagu, Rekor MURI juga telah diraih oleh Kabupaten Meranti melalui para ibu perwakilan sembilan kecamatan, yang berhasil memecahkan rekor kategori Cipta Kuliner Sagu sebanyak 369 Jenis Makanan dan Minuman awal November 2016 lalu.

Lebih jauh dikatakan Wakil Bupati, disadari atau tanpa disadari budaya sebagai identitas bangsa lahir dari seni dan tradisi.

“Dan atas peran seniman tradisional lah identitas bangsa ini selalu terpelihara, dan itu merupakan sebuah tantangan berat yang harus diupayakan oleh seniman salah satunya mensosialisasikan seni budaya kepada masyarakat agar lebih mencintai kebudayaanya sendiri. “Kita harap melalui tangan para seniman tradisional akar budaya Indoneisa yang menjadi identitas bangsa tidak lekang dimakan zaman,” ungkapnya.

Kepada penyelenggara Bokor World Music Festival 2016, Sanggar Bathin Galang dan Dinas Pariwisata Meranti, Wakil Bupati berpesan jangan pernah letih menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seni dan budaya guna mengangkat kearifan lokal daerah, karena seni dan budyaa merupakan aset daerah bahkan negara.

“Seni dan budaya merupakan aset daerah dan negara, keberadaan seniman sangat penting dan harus mendapat perhatian untuk menjaga tembok jati diri Indonesia. Dan kesenian juga merupakan jembatan penghubung dari satu generasi kegenerasi lainnya agar tidak pupus tergerus zaman,” terang Wabup.

Pada kesempatan itu, Wabup juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga sumber daya alam yang ada, potensi ini menurutnya dapat dimaksimalkan untuk mengangkat ekonomi masyarakat.

Selain itu Ia juga mengajak untuk generasi muda untuk menghilangkan faham Premodialisme dan Edosentrisme dengan tetap mempertahankan budaya melayu yang terkenal dengan keramahan dan sopan-santun, sehingga mampu memberikan kesan baik kepada para pendatang agar mau berkunjung kembali ke Meranti.

“Perlihatkan sopan santun dan keramahan serta karya-karya yang menarik kepada para pendatang (wisatawan) sehingga mereka mau bekunjung kembali ke Desa Bokor,” imbuhnya.

Festival Sungai Bokor kali ini seperti dikatakan Sopandi selaku Ketua Panitia Pelaksana, mengambil tema “Menghulu Bokor dalam sebuah tradisi” mengandung arti pergi ke Bokor untuk melestarikan tradisi, sesuai dengan tema tersebut diharapkan melalui ivent ini, tradisi dan Budaya Indonesia khususnya Kabupaten Meranti senantiasa lestari dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat terutama para generasi muda.

“Semoga lewat iven ini Desa Wisata Bokor dapat lebih dikenal di dunia,” harap Sopandi.

Adapun para musisi dan grup Band yang akan tampil dalam iven internasional itu di antaranya Persahabatan Project Perancis, musisi dari Selandia Baru, Meksiko, Waless, Malaysia, Polandia, Rumania, serta musisi lokal Kalila Projek Medan, Aceh, Forum Kompang Batam, Sumbar, Jabar, Solo, Malang Jatim, Kemas Meranti, Pekanbaru Sagu Band dan lainnya.

Dalam Iven Festival Music Sungai Bokor, bukan saja menampilkan berbagai karya seni mulai dari musik dan taria-tarian. Juga akan ditampilkan pertandingan tradisi masyarakat Desa Bokor yakni Lari Diatas Tual Sagu, karena begitu uniknya tradisi ini sampai-sampai Musium Rekor Indonesia menganugrahkan rekor MURI tahun 2015 lalu sebagai sebuah peristiwa unik yang belum pernah terjadi dibelahan dunia manapun.

Selain itu pengunjung juga dapat mengikuti Seminar Music dengan pembicara musisi dari dalam dan luar negeri dan yang tak kalah menarik pengunjung juga dapat menyaksikan langsung keasrian hutan mangrove yang ada disepanjang sungai Kecamatan Rangsang Barat.

Sementara Kepala Desa Bokor Amrullah, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Desa Bokor sebagai tuan rumah pelaksanaan Ivent ini. Ia berharap dukungan demi dukungan dapat diberikan oleh Pemerintah Provinsi untuk mengembangkan Desa Bokor sebagai Desa Destinasi Wisata di Kabupaten Meranti.

“Terima kasih pada semua ini merupakan ajang memperkenalkan Kabupaten Meranti dengan berbagai potensi yang ada. Kami harapkan suport dari berbagai pihak, dalam mendukung Desa Bokor yang telah dicanangkan sebagai Desa Wisata Budaya, Eko Wisata dan Wisata Adat di Kabupaten Meranti,” ujar Amrullah.

Sekedar informasi, pada kesempatan itu selain membuka Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim juga berkesempatan memberikan piagam penghargaan secara simbolis kepada perwakilan Musisi diantaranya Sepeda tak berlampu Pekanbaru, Minangga Pentagong Sumbar, Damawen Solo, Belacan Aromatik Pekanbaru, Sagu Band Pekanbaru, Bonsu Uno Pekanbaru. (MC Meranti /hms/ip/Kus)