Cilacap Minim Pemandu Wisata

:


Oleh MC Kabupaten Cilacap, Senin, 21 November 2016 | 12:53 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K


Cilacap, InfoPublik -  Pemandu wisata atau tour guide’ mempunyai peranan penting  dalam mempromosikan destinasi pariwisata. Apalagi  pemandu wisata yang mumpuni dan sudah mendapatkan sertfifikat. Namun, jumlah pemandu wisata atau ’tour guide’ yang bersertifikat di Kabupaten Cilacap masih sangat minim. Hal ini menjadi salah satu penyebab sektor pariwisata di Kabupaten Cilacap masih belum bisa dioptimalkan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Murniyah, didampingi Kepala Bidang Promosi Pariwisata, Rastuti belum lama ini menjelaskan, obyek wisata di Cilacap belum dapat dikelola secara optimal, karena jumlah pemandu wisata yang profesional belum memadai.

Selain itu, di kalangan masyarakat masih ada anggapan bahwa profesi pemandu wisata, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal beberapa tempat wisata seperti Teluk Penyu Cilacap, Benteng Pendem, dan Pantai Pasir Putih Nusakambangan, banyak dikunjungi wisatawan. 

Dijelaskan, sebenarnya Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Cilacap telah terbentuk, sebagai wadah bagi para pemandu wisata lokal. Organisasinya sendiri dibentuk melalui SK Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Cilacap No. 556/00418/18/2013 tanggal 10 Mei 2013 tentang Pembentukan Himpunan Pramuwisata Kabupaten Cilacap.

Sejumlah program yang diusung antara lain menyiapkan SDM Pariwisata (Pemandu Wisata) yang berkualitas dan kompetitif dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan; menyediakan jasa pramuwisata bagi wisatawan yang membutuhkan pemandu wisata; serta meningkatkan kompetensi pramuwisata melalui pelatihan yang diadakan di forum HPI Kabupaten Cilacap.

Adapun pemandu wisata lokal kerap kesulitan mendapatkan sertifikat, karena yang mengeluarkan adalah lembaga khusus yang berada di luar Kabupaten Cilacap. Selain itu, biaya untuk mendapatkan sertifikat sebagai pemandu wisata cukup besar. Apabila telah bersertifikat, pemandu wisata tersebut juga dapat memandu wisatawan di luar Cilacap.

Lain halnya apabila belum bersertifikat, mereka hanya dapat memandu wisata  lokal. Oleh karena itu diharapkan kedepan minat warga Cilacap untuk menjadi pemandu wisata, dapat semakin meningkat.

Selain minim pemandu wisata, Murniyah menjelaskan, pemandu wisata lokal kerap mengalami kendala bahasa saat melayani wisatawan mancanegara. Sebab beberapa diantara mereka ada yang belum dapat berbahasa Inggris dengan baik. Meski beberapa program pelatihan bahasa telah diberikan, mereka masih kerap kesulitan saat memandu wisatawan asing.(don/ovi/Kus)