DPRD Jatim Gelar Dialog Kebangsaan

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Jumat, 18 November 2016 | 08:21 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 124


Surabaya, InfoPublik - Lunturnya nilai kebangsaan ditengah masyarakat Indonesia berdampak  masuknya paham radikalisme yang membuat prihatin kalangan DPRD.

Oleh karena itu Komisi A DPRD Jatim akan menggelar dialog kebangsaan yang akan dilaksanakan pada, Sabtu (19/11) mendatang dengan mengundang DPRD se- Indonesia dan DPRD Jatim.

Ketua Komisi A DPRD Jatim, H. Freddy Poernomo di DPRD Jatim, Kamis (17/11) sore mengatakan, dialog kebangsaan ini dihadiri langsung oleh narasumber yaitu, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo Menteri dalam Negeri Tjahjo Koemolo SH, Kapolri Jendral Tito Karnavian, Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Agil Siroj, peneliti dari LIPI, dan Wakil rektor Universitas Malang.

"Dialog kebangsaan ini nanti diikuti dan dihadiri oleh 500 undangan, namun hingga saat ini yang sudah daftar atau ikut seminar sudah ada 600 undangang yang berasal dari unsur pendidikan, Perguruan Tinggi, Petinggi Partai politik, Ormas keagamaan, Ormas pemuda, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Jatim, dan SKPD di lingkungan Pemprov Jatim," ujarnya.

Ia menjelaskan, tujuan diadakan dialog kebangsaan ini yaitu pertama mengidentifikasi berbagai kecenderungan yang berkembang di masyarakat terkait dengan menyebarnya nilai - nilai fundamental dan radikalisme pasar bebas serta fundamental - radikalisme agama.

Kedua mengidentifikasi potensi sosial budaya masyarakat diberbagai daerah yang dapat menjadi pilar bagi persamaian, pembangunan dan penyebaran nilai - nilai kebangsaan Indonesia.

Ketiga meningkatkan persusuaian pemahaman mengenai potensi dan ancaman terkait dengan pengetahuan rasa dan semangat kebangsaan di masyarakat yang ada di berbagai daerah di Indoensia.

Keempat, mensinergikan pemahaman komisi A khususnya dan DPRD provinsi seluruh Indonesia dalam menyusun dan menetapkan substansi kebijakan terkait penguatan nilai - nilai kebangsaan di Indonesia.

Kelima mendorong potensial kerjasama aktual diantara peserta forum, baik sinergitas untuk membangun pengetahuan, rasa dan semangat kebangsaan rakyat Indonesia yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia

"Dengan diadakan dialog ini diharapkan hasilnya bisa diterima oleh pemerintah dan kemudian pemerintah dapat kembali membangkitkan nilai kebangsaan pada masyarakat,"ujar Freedy Poernomo politisi asal Fraksi Golkar Jatim.

Ia pun menolak jika kegiatan ini dikaitkan dengan isu penistaan agama. "Ini tidak ada kaitannya. Dialog adalah agenda rutin. Kita sudah bertemu Kapolri bulan Oktober untuk. Itu jauh dari peristiwa empat sebelas (demo 4 November),"ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A Bambang Yuwono mengatakan, hasil dari dialog ini nanti untuk merekomendasi pemerintah pusat terkait niali-nilai kebangsaan terutama di daerah. Nilai luhur bangsa ini sudah agak luntur di kalangan generasi muda.

"Dialog ini menyangkut kepentingan besar. Bagian dari jihad kebangsaan. kawal memperkuat empat pilar kebangsaan, yaitu UUD 45, Pancasila, NKRI, dan Bhineka tunggal Ika. Bangsa ini mengakui keberagaman. Jika keberagaman tidak dijaga bisa merusak negara ini. Berbeda tapi tetap menghargai sesama manusia," ucap politisi asal PDI Perjuangan ini.

Bambang menegaskan, kegiatan ini bagian komitemen dari Komisi A. "Mungkin kegiatan ini belum punya arti besar, tapi tetap bermanfaat. Tantangan kapitalisme sudah merasuk dalam sendi-sendi kehidupan. Segalanya pragmatisme. Ini perlu segera kita sikapi," pungkasnya.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-pca/eyv)