:
Oleh MC Kota Malang, Senin, 14 November 2016 | 15:18 WIB - Redaktur: Tobari - 373
Malang, InfoPublik – Kegiatan Apel Siaga Tanggap Bencana sekaligus Pencanangan Kota Malang sebagai Kota Tangguh Bencana, diselenggarakan di halaman depan Balaikota Malang, Jum’at (11/11), sebagai upaya mengantisipasi terjadinya sebuah bencana.
Meski potensi bencana di Kota Malang relatif kecil, namun Pemerintah Kota Malang tidak mau kecolongan dalam mengantisipasi terjadinya sebuah bencana. Berbagai unsur seperti PMI, Resimen Mahasiswa, BPBD Kota Malang, TNI, Polri dan PPMR (Paguyuban Persaudaraan Malang Raya), siap diterjunkan jika terjadi bencana.
Dalam gelaran ini juga dideklarasikan pernyataan tanggap bencana dan penandatanganan terkait pernyataan tersebut. Dengan adanya apel akbar ini, setidaknya dapat terdeteksi seberapa besar kekuatan Tim Tanggap Bencana Kota Malang serta berbagai peralatan yang dimiliki.
Di Kota Malang dan sekitarnya, akhir-akhir ini cuaca ekstrem mulai ditenggarai dimana hujan dengan volume tinggi turun setiap hari, yang dapat memicu terjadinya banjir atau tanah longsor.
Para petugas tangggap bencana hendaknya dapat mengantisipasi dan segera bertindak jika ada banyak genangan air saat terjadi hujan deras yang cukup ekstrem sehingga tidak berpotensi banjir.
Selain penanganan, tindakan pencegahan hendaknya juga menjadi prioritas. Program sosialisasi kepada masyarakat juga penting agar masyarakat mempunyai kesadaran untuk menjaga lingkungannya.
Hal itulah yang disampaikan oleh Walikota Malang H. Moch. Anton setelah memimpin apel. Menurutnya, masyarakat juga harus dilibatkan dalam mencegah dan mengatasi bencana, karena kalau hanya mengandalkan petugas, pasti tidak akan maksimal.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati, sehingga bencana bisa dihindari atau diminimalisir,” kata Walikota yang akrab disapa Abah Anton itu.
Menurutnya, penyebab terjadinya bencana adalah pola hidup masyarakat yang kurang sadar akan kebersihan dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Warga baru akan menyadari pentingnya hal tersebut saat terjadi bencana.
Maka dari itu, tim tanggap bencana selain mengantisipasi datangnya hal-hal yang tidak diinginkan, mulai saat ini juga harus mensosialisasikan tentang pencegahan terjadinya bencana kepada masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Drs. J. Hartono yang mengatakan jika pihaknya akan selalu bersiap siaga dengan tim yang sudah terbentuk saat ini.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap tanggap bencana ini.
Ditambahkannya, Kota Malang dengan lima sungai besar, memungkinkan potensi longsor dan banjir, sehingga warga yang berada di bantaran sungai hendaknya waspada.
“Akhir-akhir ini hujan turun dengan tensi tinggi dan dapat memicu terjadinya bencana. Namun jika ada potensi bencana, warga hendaknya segera melapor kepada tim tanggap bencana atau petugas lain seperti Kepolisian terdekat. Dengan demikian, tim dapat segera bergerak untuk memberikan bantuan,” urai Hartono. (say/yon/toeb)
