Panglima TNI ajak Pengusaha Bersatu Tingkatkan Perekonomian Indonesia

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 10 November 2016 | 15:34 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak pengusaha dan pekerja bersatu, agar kekayaan alam yang dimiliki dapat meningkatkan perekonomian dan menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang yang disegani.

"Karena jika tidak maka kekayaan sumber daya alam yang kita miliki justru dapat menjadi petaka buat kita," kata Gatot acara “Bincang-Bincang Panglima TNI dengan Pahlawan Ekonomi”, di Gedung ICE (Indonesia Convention Exhibition) Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang, Rabu (9/11).

Oleh sebab itu, kata Gatot, waspadalah terhadap tangan-tangan nakal yang didesain dari luar, yang dapat melemahkan ekonomi dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Gatot, Indonesia tidak akan menjadi hebat tanpa adanya pahlawan ekonomi, yaitu buruh. “Buruh adalah pahlawan ekonomi, oleh karenanya jangan terlepas dari semangat gotong royong (Bhinneka Tunggal Ika) dan berpedoman pada dasar sila-sila Pancasila," katanya.

Ia mengajak semuanya untuk bergandengan tangan, ajak seluruh anak bangsa dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan dan politik agar Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak terpecah belah,  sehingga iklim usaha menjadi kondusif dan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat, agar rakyat bisa sejahtera.

Ia menjelaskan, Bhinneka Tunggal Ika merupakan pusat kekuatan bangsa Indonesia, dan harus dipelihara bersama-sama. “Bila tidak ada Islam bukan Indonesia, bila tidak ada Kristen bukan Indonesia, bila tidak ada Hindu bukan Indonesia, dan bila tidak ada Budha bukan Indonesia. Inilah yang dinamakan ke-Indonesiaan, yang harus kita jaga bersama-sama,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengatakan bahwa beberapa negara Arab Spring seperti Irak, Libya, Suriah, saat ini mengalami konflik akibat perang saudara yang dipicu oleh permasalahan dalam negerinya, seperti  agama dan terorisme. “Waspadalah ! jika kita tidak mau terpecah belah seperti di beberapa negara Arab,” tegasnya.