Panglima TNI Apresiasi Peran Ulama Pada Aksi Damai 411

:


Oleh Yudi Rahmat, Senin, 7 November 2016 | 23:43 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 733


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengapresiasi peran serta ulama dalam membimbing dan menyejukan umatnya agar tidak berbuat anarkis pada aksi damai Jumat (4/11) yang lalu.

Menurutnya, meski para pendemo diprovokasi untuk berbuat anarkis, namun mereka tidak terpengaruh sama sekali, sehingga demonstrasi yang diikuti ribuan umat muslim di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia dapat berjalan dengan aman, tertib dan damai.

“Saya sebagai umat Islam tahu betul bahwasanya saudara-saudara muslim saya yang melaksanakan demo kemarin adalah orang-orang baik yang berangkat dari masjid-masjid untuk menyampaikan aspirasinya,” kata Gatot, melalui keterangan tertulis, Minggu (6/11).

Menurut Gatot, dunia internasional mengakui bahwa Islam di Indonesia merupakan Islam yang demokratis dan dikenal dengan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Untuk diketahui bersama bahwa dalam mengawal aksi damai para demonstrasi, Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan saya sebagai Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk mengamankan jalannya demonstrasi tersebut agar terhindar menjadi demo anarkis, yang ditunggangi oleh kepentingan tertentu.

“Pada saat mengamankan jalannya demonstrasi, saya selaku Panglima TNI telah menegaskan kepada para prajurit yang berhadapan langsung dengan para pendemo, tugasmu adalah melindungi semuanya, namun apabila ada para pendemo yang melakukan anarkis bahkan radikal, maka yang kamu lindungi adalah rakyat Indonesia yang lebih besar, jangan sampai terkena dampak dari demo yang anarkis dan radikal tersebut,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan permohonan doa dan dukungan dari para ulama, agar TNI semakin kuat untuk melindungi bangsa ini, serta sebagai pengayom masyarakat demi tetap tegaknya NKRI yang kita cintai bersama.

Sementara itu, KH Zailani Imam menyampaikan bahwa, apabila para ulama dan pemimpin bersatu, maka bangsa Indonesia akan menjadi aman dan tentram. “Apabila ulama dan umaroh baik, maka baiklah negara ini, namun apabila ulama dan umaroh tidak baik, maka tinggal menunggu kehancuran suatu bangsa,” jelasnya.