Menhan Ryamizard Luncurkan Ranpis Sanca PT Pindad

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 3 November 2016 | 16:36 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 987


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu secara resmi meluncurkan kendaraan militer baru atau kendaraan lapis baja anti ranjau Sanca, produk PT Pindad di perhelatan Indo Defence 2016, Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (3/11).

Sanca adalah kendaraan lapis baja anti ranjau pertama Indonesia berguna untuk mendukung operasi militer, didesain untuk melakukan berbagai profil misi, memadukan ledakan tingkat dan perlindungan balistik dengan mobilitas off road luar biasa.

Menurut Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, Sanca kendaraan lapis baja anti ranjau ini merupakan pengembangan dari model Anoa, Kompdp dan Badak, dan berdasarkan desain Thales Bushmaster, disesuaikan dengan kebutuhan operasional Indonesia.

Sanca secara khusus disesuaikan dengan misi-misi baru TNI seperti peacekeeping dan operasi pasukan khusus. "Beberapa pelanggan potensial telah mengungkapkan antusiasme mereka terhadap produk ini seperti peace keeping, infantri, khusus dan polisi," kata Abraham.

Menurutnya Bushmaster, yang telah melayani pasukan khusus Kopassus adalah keluarga kendaraan mobilitas tinggi, anti balistik dan ranjau dan improvised explosive device terdiri dari varian armored personal carrier, command, ambulance, assault pioneer, direc fire support weapons, mortar, dan electronic warfare.

"Telah melayani beberapa negara seperti Australia, Belanda, Jepang, Jamaika dan Indonesia. Bushmaster telah sukses melindungi dan menyelamatkan nyawa dalam operasi, dan telah dibuktikan di medan perang di Irak, Afganistan dan Afrika," kata Abraham.

Abraham mengatakan Sanca adalah hasil kolaborasi ekstensi  antara PT Pindad dan Thales termasuk pengembangan konten lokal khusus yang akan menguntungkan perusahaan pertahanan Indonesia dan meningkatkan keahlian Indonesia di bidang kendaraan anti ranjau.

Peluncuran Sanca dihadiri selain Menhan RI, Wakil Departemen Pertahanan Australia Air Marshal John Harvey, dan Vice President Thales Australia Olivier Guibert.