Seminar Pangan Diharapkan Hasilkan Nilai Tambah

:


Oleh MC Prov Jambi, Selasa, 1 November 2016 | 10:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 849


Jambi, InfoPublik  - Gubernur Jambi, Zumi Zola, mengharapkan agar seminar tentang pangan  bisa menghasilkan cara peningkatan nilai tambah bahan pangan.

Hal itu dikemukakan oleh Zola dalam Pembukaam Seminar dan Lokakarya Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi - Teknologi Pertanian Indonesia, bertempat di Ballroom Hotel Novita, Kota Jambi, Senin Siang, (31/10).

Seminar dan lokakarya tersebut diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi - Teknologi Pertanian Indonesia (FKPT - TPI), dengan Universitas Jambi sebagai panitia penyelenggara.

Zola menyatakan, seminar dan lokakarya tetntang pangan tersebut sangat penting, sejalan dengan Program Ketahanan Pangan yang sering dikemukakan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Pemerintah Provinsi Jambi tentunya sangat mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah Pusat. "Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Jambi, pertanian merupakan salah satu prioritas dalam pembangunam Provinsi Jambi,"jelasnya.

Zola mengungkapkan, banyak tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan ketahanan pangan, diantaranya :perubahan iklim, alih fungsi lahan dari pangan ke non pangan, petani menginginkan adanya jaminan harga komoditi pangan, sehingga setelah panen, harga komoditi tidak jatuh.

Pertanian diharapkan tidak hanya menghasilkan bahan baku, tetapi bisa menghasilkan suatu produk yang bisa memberikan added value (nilai tambah) terhadap komoditi pangan.

Dirinya mencontohkan, Kentang Kerinci yang diolah menjadi Dodol Kentang Kerinci, kulit kayu manis diolah menjadi sirup kulit manis.Kemandirian pangan yang berbasis pada pangan lokal, tidak lepas dari sentuhan teknologi.

Selain itu, pihaknya juga mengemukakan pentingnya diversifikasi atau keragaman pangan dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan."Saya juga berharap ada pemikiran untuk terobosan-terobosan pembangunan pertanian dari seminar ini," ujarnya.

Selain itu, pihaknya mengapresiasi para petani sebagai garda terdepan dalam ketahanan pangan sembari mengatakan, pemerintah terus mendorong petani untuk mengembangkan usaha pertanian.

Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Jambi, Dr. Ir. Raden Muthalib mengemukakan, dalam seminar ini perlu juga dipikirkan bagaimana cara meningkatkan harga sawit yang saat ini sedang rendah.

Raden Muthalib menyatakan, Universitas Jambi mengupayakan mahasiswa pertanian Universitas Jambi belajar 1 semester di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Dr.Ir.Daryati mengatakan, peranan teknologi pertanian sangat penting dalam pengembangan potensi pertanian, serta meningkatkan kemampuan dalam menghadapi trade area (perdagangan bebas).

Ketua Panitia, Dr.Mursalin,S.TP,M.Si menyampaikan, isu strategis dalam seminar dan lokakarya tersebut adalah pengelolaan potensi pangan daerah dan penerapan teknologi pertanian dalam pembangunan pertanian.

Mursalin mengatakan, seminar dan lokakarya ini diikuti oleh 31 perguruan tinggi Indonesia.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Teknologi, Dr.Ir.Sam Herodian, MS, Kepala Rektorat Harmonisasi Kebijakan dan Program Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Dr.Ir.Adawiyah,M.Si, Sekretaris Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Ir.Enny Ramaningtyas,MS, dan Direktur Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Dr.Ir.Bayu Krisnamurthi, MS turut hadir dalam acara tersebut. (MC Prov Jambi/Eyv)