Kepala Bekraf RI Canangkan Ambon Menuju Kota Musik Dunia

:


Oleh MC Kota Ambon, Senin, 31 Oktober 2016 | 12:45 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 434


Ambon, InfoPublik-Kepala Badan Ekonomi Keratif (Bekraf) R.I, Triawan Munaf, memimpin pencanangan Ambon Menuju Kota Musik Dunia, Sabtu (29/10) di Lapangan Merdeka, yang ditandai dengan peniupan Tahuri atau alat musik tradisional Maluku yang terbuat dari kulit kerang.

Pencanangan ini diselenggarakan sebagai momen kebulatan tekat bersama antara Pemerintah pusat melalui Bekraf, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, serta stakeholder lainnya dikota ini untuk membangun Ambon lewat potensi musik.

Dalam arahannya Munaf mengatakan, Bekraf sangat mendukung langkah Pemkot untuk menjadikan kota Ambon sebagai kota musik yang diakui oleh dunia, sebab hal ini sejalan dengan akeselerasi ekonomi kreatif di Indonesia.

"Pencanangan Ambon menuju kota musik dunia ini sejalan dengan akselerasi ekonomi kreatif di Indonesia sesuai dengan progam pemerintah pusat, sehingga diharapkan kurang lebih 3-4 tahun kedepan, sudah dapat terwujud," jelasnya.

Munaf juga meminta agar Walikota Ambon kedepan dapat bekerja keras dalam upaya mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia.

"Siapapun yang nantinya jadi Walikota Ambon kedepan harus berjuang keras untuk mewujudkan program ini," ungkapnya.

Mimipi Ambon sebagai kota musik dunia sejatinya sudah terbangun sejak 2012 silam dimana Pemkot Ambon dan pemprov Maluku saat itu mencanangkan Ambon City Of Music sebagai City Branding. Sejak saat itu, Pemkot Ambon terus berupaya untuk memaksimalkan segala potensi musik yang dimiliki oleh masyarakat lewat berbagai event.

Pemkot Ambon menyadari bahwa potensi dan keunikan Ambon sebagai kota musik  dapat terus dikembangkan sebagai modal pembangunan. Untuk itu, Pemkot Ambon atas dukungan dari Bekraf RI, melakukan pencanangan Ambon Menuju Kota Musik Dunia yang diakui oleh UNESCO.

Acara pencanangan Ambon menuju kota musik dunia berlangsung meriah dengan penampilan penyanyi Selly Kalahatu, Jenderal Band, Maluku Bamboowind Orchestra, Amadeus Choir, serta Grup Band Massada asal Belanda. (mcambon rein/marlon/eyv)