Bupati Padang Pariaman Jadi Pembicara Pada Forum Nasional SINOVIK 2016

:


Oleh MC Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu, 29 Oktober 2016 | 16:02 WIB - Redaktur: Tobari - 558


Bandung, InfoPublik – Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni dinobatkan sebagai pembicara pada Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016, yang digelar selama dua hari, 26-27 Oktober, di Bale Asri Pusdai, Bandung Jawa Barat.

Forum nasional ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bandung.

Acara dibuka langsung MenPAN dan RB H Asman Abnur, dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridwan Kamil, serta beberapa kepala daerah lain.

“Kita undang inovator pelayanan publik untuk silaturahmi dan berbagi informasi, termasuk Bupati Padang Pariaman,” kata MenPAN dan RB Asman Abnur usai pembukaan Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik, di Bandung, Rabu (26/10).

Sementara Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian PAN dan RB yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk mempresentasikan inovasi yang telah diterapkannya di daerah khususnya bidang potensi lokal pendidikan serta pembangunan.

“Alhamdulillah, ini kehormatan bagi Padang Pariaman dan nama baik Sumatera Barat untuk mengekspos inovasi yang berhasil kita terapkan di bidang pendidikan dan pembangunan,” kata Ali Mukhni.

Sebelum memulai eksposenya, Ali Mukhni berbicara mengenai gempa dahsyat 30 September 2009 lalu yang menimbulkan korban nyawa, robohnya rumah penduduk, sarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, irigasi dan sektor lainnya.

Adapun kerugian mencapai Rp8,6 triliun yang tentunya sangat menguji kepemimpinan Ali Mukhni untuk segera bangkit untuk merehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa tersebut.

“Siapapun yang menjadi Bupati saat itu dihadapkan tantangan yang sangat berat. Dan Alhamdulillah dengan dukungan seluruh pihak ranah dan rantau, kita buat program diberi nama Padang Pariaman Bangkit,” kata peraih Satya Lencana Pembangunan itu.

Orang nomor satu di Padang Pariaman itu memaparkan capaian 2010-2016 yaitu Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2010 sebesar Rp27,4 miliar naik menjadi Rp70,6 miliar tahun 2016.

Sedangkan APBD tahun 2010 sebesar Rp773,6 miliar naik menjadi Rp1,3 triliun tahun 2016. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari 3,34% akhir tahun 2009 (terendah di Sumbar) maka tahun 2015 menjadi 7,12% (tertinggi di Sumatera Barat).

Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Padang Pariaman tahun 2011 Sebesar 71,98% dan meningkat menjadi 72,93% Tahun 2015.

Penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 11,86% pada tahun 2010 turun menjadi 9,12% tahun 2015. Dan yang krusial bahwa penurunan persentase penduduk miskin dari 11,86% pada tahun 2010 turun menjadi 8,17% tahun 2015.

“Kita bertekad menjadikan Padang Pariaman dengan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat,” kata alumni Lemhanas 2012 itu.

Selanjutnya, Ali Mukhni menyampaikan lima potensi lokal bidang pendidikan yang ada di Padang Pariaman, yaitu Pertama, Bandara Internasional Minangkabau dibangun Sekolah Penerbangan Nusantara. Kedua Daerah Wisata Halal, adanya SMK Pariwisata.

Ketiga, Sektor Kemaritiman, dibangun Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM). Keempat, Daerah Yang Religius dibangun Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia. Kelima, Penghasil Coklat dibangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Enam Lingkung.

Saat ini, Ali Mukhni mengaku sedang mempersiapkan lahan seluas 697 hektare untuk pembangunan monumental, yaitu Kampus Institut Seni Indonesia, Politeknik Negeri Padang, STIT Syekh Burhanuddin dan Stadion Padang Pariaman. Lahan tersebut sangat strategis berada di Jalan lintas Padang Bukittinggi tetapnya di Tarok, Kec. 2x11 Kayu Tanam.

“Kabupaten Padang Pariaman memantapkan diri sebagai Kabupaten Pendidikan di Sumatera Barat,” kata Ali Mukhni.

Pada forum itu Ali Mukhni juga menjelaskan Replikasi Hasil Inovasi Top 99 Tahun 2014 dari SMA 1 Lubuk Alung terhadap 22 sekolah imbas dari SD hingga SMA di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dengan membangun kultur sekolah dengan tiga program yang ditawarkan.

Pertama, Sekolah Ramah Lingkungan dengan Program Adiwiyata. Kedua, Sekolah Ramah Sosial dengan memutus rantai kemiskinan terhadap semangat bersekolah melalui budaya "badoncek" Padang Pariaman.

Ketiga, Sekolah Berbudaya Mutu yaitu membangun semangat kompetitif, mengoptimalkan perpustakaan, memberdayakan kelompok kerja guru dan program para bintang berbagi.

Hasil Replikasi Program terhadap Sekolah Imbas dengan meningkatnya citra sekolah imbas menjadi sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan. Ke-22 Sekolah Imbas itu banyak mendapat penghargaan dari Bupati, Gubernur Dan Menteri Lingkungan Hidup.

“Contoh Sekolah Imbas yaitu SMAN 1 Kampung Dalam meraih predikat Sekolah Model yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan,” kata pria Kelahiran 16 September 1956 itu mengakhiri presentasinya. (MC Padang Pariaman/toeb)