Wakil Bupati Gresik Pimpin Upacara Peringatan Hari Santri

:


Oleh MC Kabupaten Gresik, Minggu, 23 Oktober 2016 | 16:03 WIB - Redaktur: Tobari - 804


Gresik, InfoPublik - Di depan ribuan santri, Wakil Bupati Gresik Dr. Muhammad Qosim menjelaskan resolusi jihad Nahdhlatul Ulama (NU).

“71 tahun lalu, bangsa Indonesia mengalami peristiwa yang pelik. Pemicu utamanya adalah resolusi jihad. Resolusi jihad NU adalah perintah lurus, dimana melawan sekutu dan membela tanah air adalah perintah wajib," kata wabup saat menjadi Irup Hari Santri, di lapangan desa Suci Manyar, Kabupaten Gresik, Sabtu (22/10). 

Kegiatan upacara itu diikuti sekitsr 3.000 orang santri baik putra ataupun putri di lapangan suci tersebut. Para santri mengenakan seragam pondok, santri putri mengenakan baju panjang dan rok panjang, sementara santri putra mengenakan seragam khas santri putra berupa baju koko dan sarung.  

Meski ada yang sempat digotong keluar barisan karena pingsan, namun tak urung para santri dari berbagai pondok pesantren di Kecamatan Manyar dan sekitarnya tersebut, berjalan cukup khidmat dan lancar.

Para Santri pondok Mamba'us Sholihin, Darutaqwa dan pondok-pondok seluruh Gresik tampak sangat antusias mengikuti upacara hari santri tersebut sampai selesai. 

Untuk menggugah Nasionalisme para santri, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim mengemukakan upacara ini sebagai salah satu bentuk sikap menghargai jasa para pahlawan.

Banyak para santri saat perang kemerdekaan rela berjuang dengan para kiai melawan penjajah. "Santri adalah komponen masyarakat yang memiliki perjuangan sejarah menegakkan kemerdekaan. Santri punyak hak hari santri," katanya seletah kegitan itu. 

Terkait resolusi jihad yang disampaikan, dia menambahkan, melalui kegiatan Hari Santri “kita aplikasikan resolusi jihad dengan Jihad melawan radikalisme, yang bertentangan degan Pancasila. Kita buktikan Islam yang ramah, bukan Islam marah. Islam yang merangkul bukan Islam yang memukul," tambahnya. 

Qosim berharap dengan peringatan Hari Santri ini, semua kalangan bisa memaknai dengan positif. Ia pun juga berharap, para santri bisa mengisi hari santri, dengan menjadi santri lebih baik serta cerdas, dan memahami teknologi informasi.

Wabup Qosim juga menyampaikan dalam sambutanya, mengenai bahaya terhadap narkoba jika para pengguna memakainya. (sdm/toeb)