Menag Apresiasi IGI Tingkatkan Kompetensi Guru Madrasah

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 21 Oktober 2016 | 11:07 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku kurangnya jumlah guru madrasah yang memiliki kompetensi. Pasalnya, Kementerian Agama saat ini baru memiliki 13 balai diklat sebagai sarana peningkatan kompetensi guru.

Pernyataan Lukman tersebut dikemukakannya, saat menerima pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) di ruang kerjanya di Gedung Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (20/10).

Lukman menyatakan, pada prinsipnya, Kemenag senang dan siap bekerjasama meningkatkan kualitas guru madrasah dengan IGI. “Pada prinsipnya, kami senang dan siap bekerjasama meningkatkan kualitas guru madrasah kami dengan IGI,” kata Lukman.

Menurut Lukman, ada dua problem mendasar guru di Indonesia. Persoalan pertama, pemerataan guru. “Kita ini terlalu banyak guru, rata-rata 1 banding 16 (siswa). Negara maju seperti Jepang saja kalah dengan kita. Namun, kita mempunyai permasalahan pada penyebarannya,” ujarnya.

Kemudian, persoalan kedua terkait dengan kualitas guru yang harus terus ditingkatkan. Untuk persoalan ini, pemerintah terus melakukan rapat koordinasi, bahkan dipimpin langsung oleh Presiden.

Kompetensi guru kita memang masih problematik. Karena mungkin dulu di hulu-nya, ketika memproduk guru, kita hanya belajar menguasai metodologi, cara mengajar. Kita belum menguasai konten materi ajarnya, beber Lukman.

Jajaran pimpinan IGI yang hadir di kantor Kemenag yakni Sekjen IGI Mampuono R Tomoredjo didampingi jajaran pengurus IGI 2016-2021 seperti TB Saiful Bahri, Nur Azizah,Tajur Zulfikar, Dahli Ahmad, Gusti Surlam, Tushanie,, Badrun Fuady, Syaripudin dan Iwan Ridwan. Sementara Menag didampingi Direktur Madrasah Nur Kholis Setiawan.

Sementara itu, Sekjen IGI Mampuono R Tomoredjo menyatakan di Indonesia, ada sekitar 13 organisasi guru. IGI sendiri berdiri pada 2006 dan disahkan secara resmi oleh Pemerintah pada 2009, melalui SK Depkumham No AHU-125.AH.01.06 tahun 2009. Pada kepengurusan 2016-2021 ini, IGI dipimpin oleh Muhammad Ramli Rahim.

Dalam menjalankan roda organisasi, utamanya pada peningkatan kompetensi anggota, IGI bekerja sama dengan beberapa perusahaan. Anggota tidak kami tarik iuran. “Anggota hanya membayar Rp 50 ribu untuk membuat kartu tanda anggota yang berlaku seumur hidup,” tukas Mampuono.