Desa Diminta Sediakan Lahan Untuk Bermain Anak

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Kamis, 20 Oktober 2016 | 17:29 WIB - Redaktur: Tobari - 444


‪

Sleman, InfoPublik – Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPMPP) Sleman dr Nurulhayah Mkes mengatakan, Pemkab Sleman telah mewajibkan seluruh Pemerintah Desa untuk menyediakan lahan bagi tempat bermain anak atau dolanan anak.

Makin berkurangnya interaksi anak dengan teman sebaya mengakibatkan perkembangan karakter yang kurang sempurna. Dan guna meningkatkan aktivitas sosial anak. ‪"Di lahan bermain anak tersebut, anak-anak bisa memainkan permainan tradisional secara bersama-sama," katanya, Kamis (20/10).

‪Menurut Nurulhayah, lahan khusus yang difungsikan sebagai ruang terbuka tersebut diharapkan dapat menjadi tempat anak-anak melakukan berbagai aktivitas bersama. Terlebih untuk tempat anak bermain dolanan anak setelah pulang sekolah, antara pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. 

Sekarang ini, Pemkab Sleman tengah menggalakan kembali permainan anak tradisional bagi anak (dolanan bocah) di lingkungan masyarakat. Berdasarkan data BKBPMPP, di Sleman lebih dari 30 jenis dolanan bocah. 

‪Menurutnya, permainan tradisional berdampak positif bagi masa tumbuh kembang anak. Seperti dapat membentuk karakter tenggang rasa, jujur, kreatif, dan tidak egois. Sebab dolanan bocah dilakukan secara bersama-sama yang mengedepankan kerjasama.  

‪"Berbeda dengan permainan berbasis gadget yang membuat anak cenderung individualis. Dolanan bocah mampu membentuk anak untuk bertoleransi dan kerjasama," katanya. 

Oleh karena itu, keberadaan lahan dolanan anak ini juga ditujukan untuk menghilangkan dampak negatif dari kurangnya interaksi antara anak dengan orangtua. Sebab saat ini banyak orangtua yang bekerja hingga sulit bertemu anak di rumah. Sehingga pengawasan orangtua terhadap anak pun berkurang.

‪Jadi dengan bermain dolanan bocah, paling tidak anak-anak bisa diawasi secara bersama-sama oleh masyarakat sekitar. Namun Nurulhayah tidak menjelaskan berapa luas lahan yang diperuntukkan bagi dolanan bocah itu. 

‪Hal senada beberapa waktu lalu  juga disampaikan Wakil Bupati Sleman Dra Hj Sri Muslimatun MKes tentang perlunya memberi ruang pada anak-anak di Sleman untuk bisa bermain bersama dengan permainan tradisional.

Sri Muslimatun juga  mengingatkan agar masyarakat mendekatkan anak pada permainan tradisional. Menurutnya, melalui permainan tradisional anak bisa banyak belajar mengenai gotong-royong, berkompetisi secara sehat, dan kejujuran.

‪"Berbeda dengan permainan dalam gadget,kalau kalah marah sendiri, nangis sendiri. Tanpa kita sadari itu juga jadi bentuk kekerasan pada anak," ujar Muslimatun. 

‪Oleh karena itu, Muslimatun mengimbau pada orangtua agar tidak membiarkan anak mengakses gadget secara berlebihan. Sebab membiarkan anak mengakses gadget berlebihan dapat menimbulkan potensi kekerasan. (***/MC Sleman/toeb)