Pencari Suaka Di Taman Aspirasi Siap Dipindah Ke Rudenim

:


Oleh MC Kota Batam, Selasa, 18 Oktober 2016 | 09:13 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 380


Batam, InfoPublik  - Pencari suaka yang kini tinggal di Taman Aspirasi Batam Centre akan dipindahkan ke rumah detensi imigrasi (rudenim). Rencana tersebut diungkapkan Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau, Engelbertus Rustarto di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Senin (17/10).

“Rencana akan dipindahkan tapi menunggu tempat. Tempatnya mungkin dimasukin di rudenim dulu, di Tanjungpinang,” kata Rustarto.

Menurutnya pemindahan direncanakan dalam waktu dekat ini. Namun kepastiannya menunggu biaya dari International Organization for Migrant (IOM).

Pemindahan ke rudenim ini difokuskan bagi pencari suaka di Taman Aspirasi. Apabila tempat sudah siap maka pemindahan pencari suaka akan dilakukan sekaligus. Tujuannya agar tidak menimbulkan rasa perbedaan di antara mereka.

“Memindahi kan perlu tempat. Kalau tempatnya belum ada bagaimana mau dipindah. Makanya ini mungkin ini agak mundur sedikit. Tapi kalau sudah ada tempatnya, langsung. Daripada sedikit dipindah akhirnya menimbulkan suatu like dislike, perbedaan” ujarnya.

Namun perlakuan berbeda bagi pengungsi yang ditampung IOM di Hotel Kolekta. Menurut Rustarto, para pengungsi ini pemindahannya akan dilakukan secara bertahap.

“Yang di Kolekta kemungkinan akan dipindahkan juga, tapi secara pelan-pelan, bertahap. Menunggu tempat penggantinya. Karena jumlahnya banyak, 200 lebih, 268 kalau tidak salah,” kata dia.

Rencana pemindahan pencari suaka di Taman Aspirasi ini disambut baik Walikota Batam, Muhammad Rudi. Ia berharap warga negara asing ini bisa segera dicarikan tempat tinggal yang lebih layak.

“Saya fokus yang di Taman Aspirasi. Kalau di rudenim nanti masih muat, mungkin yang di Hotel Kolekta juga akan dipindahkan sebagian. Kepastiannya dari Imigrasi,” kata Rudi.

Sebelumnya sempat timbul opsi memindahkan pencari suaka dan pengungsi ke sebuah pulau kosong di wilayah Kota Batam. Namun alternatif tersebut tidak disetujui Pemerintah Kota Batam.

Saat itu Rudi berharap agar pemerintah pusat melakukan pertimbangan ulang atas rencana tersebut. Hal itu lantaran pemindahan para pencari suaka ini bisa menimbulkan efek sosial di masyarakat sekitar pulau.

“Biarpun pulau itu kosong, tapi dengan masyarakat di pulau sekitarnya pasti berpengaruh. Kegiatan sosial mereka nanti akan mempengaruhi masyarakat sekitar itu. Efek sosial terhadap masyarakat ini juga harus dipikirkan lagi. Maka itu harus dipikirkan secara matang,” kata Rudi, pekan lalu. (MC Batam Kartika/Eyv)