Panglima TNI : Terorisme Tidak Sama Dengan Aksi Kriminal

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 14 Oktober 2016 | 12:56 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan terorisme tidak sama dengan aksi kriminal karena mengancam aturan sosial, keamanan individu dan keamanan nasional. 

“Saat ini teroris telah merekrut anak-anak di bawah umur 10 tahun untuk dilatih di Suriah, Irak dan Libya menjadi teroris selanjutnya akan kembali ke Indonesia dan berjuang di daerah masing-masing membentuk sel-sel teroris,” katanya saat menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj beserta sejumlah pengurusnya di kantor Panglima TNI Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 2 Jakarta Pusat, Kamis (13/10).

Menyikapi perkembangan situasi yang terjadi di Indonesia khususnya masalah terorisme, menurut Gatot, terorisme bukan perbuatan kriminal biasa, akan tetapi sebagai kejahatan terhadap negara.

“Inilah yang membuat pelaku teror merasa nyaman di Indonesia karena hukum di Indonesia masih ada celah dan perlu adanya perubahan pendekatan dalam menghadapai tindakan terorisme yang sudah masif dengan lebih mengutamakan tindakan deteksi dan cegah dini,” pungkas Panglima TNI.

Dalam pertemuan dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj, Panglima TNI menyatakan akan memerintahkan para Pangkotamaops TNI untuk mengerahkan prajuritnya ikut dalam Shalawat satu miliar tersebut.

“Saya mengapresiasi Shalawat satu miliar yang merupakan suatu kegiatan sangat bagus, karena mengandung nilai tulus ikhlas demi keselamatan bangsa Indonesia,” katanya.

Menurutnya, sejarah bangsa Indonesia secara jelas menggambarkan betapa para ulama dan santri menjadi soko guru perjuangan kemerdekaan kita.

“Ulama dan santri bukan sekedar membantu perjuangan, tetapi sebagai pelaku perjuangan itu sendiri terutama dalam konteks melawan penjajah,” ucapnya.

Sementara KH Said Aqil Sirodj mengatakan, penyelenggaraan Hari Santri yang diperingati pada tanggal 22 Oktober 2016, akan digelar secara serentak dengan membaca Shalawat Nariyah satu miliar yang tersebar di sembilan wilayah provinsi dan kabupaten di Indonesia yaitu Provinsi Nanggore Aceh Darussalam, Lampung, DKI Jakarta, Cilegon Banten, Garut Jawa Barat, Magelang Jawa Tengah, Lirboyo dan Sidogiri Jawa Timur dan NTB.

Selain Shalawat satu miliar, akan dilaksanakan pula kirab Resolusi Jihad pada tanggal 13 Oktober 2016 mulai dari Banyuwangi Jawa Timur menuju Cilegon Provinsi Banten. Resolusi jihad NU merupakan salah satu bukti bahwa umat Islam Indonesia selalu menjadi garda terdapan dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Dalam kesempatan tersebut, Said Aqil Sirodj mengharapkan kehadiran Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk memberikan pengarahan tentang resolusi jihad kepada para santri yang merupakan generasi muda yang berkewajiban untuk membela bangsa dan negara.