Bone Bolango Duta Provinsi Gorontalo Penilaian Masjid Percontohan Nasional

:


Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Kamis, 13 Oktober 2016 | 11:18 WIB - Redaktur: Kusnadi - 839


Bone Bolango, InfoPublik – Masjid Besar Al-Mutaqaddir Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, menjadi duta Provinsi Gorontalo dalam ajang penilaian masjid percontohan tingkat nasional. 

Masjid ini menjadi duta dan mewakili Provinsi Gorontalo untuk penilaian masjid percontohan tingkat nasional, karena menjadi pemenang dan peringat I masjid percontohan di tahun 2016 tingkat Provinsi Gorontalo.

Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo melalui Kabid Bimas Islam, Sabara K. Ngou pada penilaian masjid besar percontohan tingkat nasional tahun 2016 di Masjid Besar Al-Mutaqaddir Kecamatan Kabila, Bone Bolango, Rabu (12/10) malam.

Dia sangat berharap masjid yang sudah mewakili Provinsi Gorontalo ini, untuk penilaian masjid percontohan tingkat nasional tahun 2016, dengan kemegahan masjidnya dan pembinaan jamaahnya akan menjadi perhatian dan prioritas dari tim penilai untuk menjadi juara nasional.

Sebelumnya, Camat Kabila Riyon Naki, atas nama pemerintah daerah Kabupaten Bone Bolango dan khususnya pemerintah dan masyarakat Kecamatan Kabila menyampaikan selamat datang kepada tim penilai masjid percontohan tingkat nasional di Kecamatan Kabila.

Tentu kedatangan tim penilaian ini diharapkan membawa rahmat dan akan menjadi nilai ibadah dalam penilaian lomba masjid percontohan nasional, khususnya bagi jamaah Masjid Besar Al-Mutaqaddir Kecamatan Kabila.

Dia menjelaskan, untuk masjid besar Kabila, itu menganut adat bersendikan syara’ dan syara’ bersendikan kitabullah. Sebab, masjid ini bukan saja tempat ibadah, tapi juga tempat pengembangan budaya yakni adat bersendikan syara’ dan syara’ bersendikan kitabullah. Karena ini tidak bisa dipisahkan untuk daerah Gorontalo.

Ketua Takmirul, Sahrin Rahman menjelaskan bahwa Masjid Besar Al-Mutaqaddir Kecamatan Kabila berdiri sejak tahun 1959 dan sudah beberapa kali terjadi pergantian pengurus masjid.

Masjid ini dikelola oleh tiga perangkat, diantaranya pemerintah kecamatan, pemangku adat, dan pengurus takmirul masjid .“Sehingganya ketika tim penilai dari Jakarta datang ke masjid ini disambut secara adat, karena hubungannya dengan pengelolaan masjid ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Penyuluhan dan Pengembangan Syariah Kementerian Agama RI, H. Jamaluddin M. Marki, Lc. M.Si selaku tim penilai masjid percontohan tingkat nasional saat diwawancarai, mengakui setelah pihaknya mewawancarai pengurus takmirul masjid, untuk Masjid Besar Al-Mutaqoddir Kecamatan Kabila dari sisi manajemen semua komplit, baik itu dokumen-dokumen dari pendirian masjid, tanahnya darimana itu sudah lengkap. 

Begitu juga dengan laporan keuangannya sudah tertata dengan rapi, visi-misi ada, manajemen ada, pengurusnya ada. ”Pokoknya semua sudah komplit, dan ini menjadi salah satu penilaian,” ujarnya.

Dia menjelaskan, tujuan daripada penilaian masjid percontohan ini tidak lain adalah Kemenag RI ingin memotivasi masjid-masjid lain. ”Kita ingin masjid ini dari sisi Idarah, Imarah dan Riayah itu sesuai dan berjalan dengan baik, serta bisa menjadi contoh bagi masjid-masjid lain disekitarnya,” katanya.

Adapun yang menjadi item penilaian yakni Idarah, Imarah dan Riayah. Di samping itu juga, kita menilai dari sisi imamnya. Apakah ada persyaratan khusus tentang imam, apakah dari bacaan fasih, pendidikan, menguasai ilmu agama atau tidak.

Terus juga dari sisi khotib, ini juga penting, karena khotib setiap Jumat menyampaikan nasehat-nasehat agama. Jadi apakah itu sudah tersusun silabinya atau tema-temanya yang disampaikan ke masyarakat atau jamaah, dan bagaimana penyampaiannya. Penyampaiannya khutbahnya apakah menggunakan bahasa daerah atau bahasa Indonesia yang mudah dipahami orang.

Terpenting juga penyampaian isi materi khutbahnya, apakah itu mengerucut pada suatu aliran. Nah itu yang kita takutkan atau sekarang berbau terorisme atau segala macamnya hal yang mungkin perlu diwaspadai. Jangan sampai membawa kearah yang radikalisme dan terorisme itu yang berbahaya.

“Alhamdulillah kami lihat sudah ada silabinya dan khotibnya juga sudah dipilih dan dijadwalkan yang menguasai agama. Kami juga sudah mewawancarai Kapolsek Kabila, katanya ini masjid Kabila termasuk yang kondusif di Gorontalo,” terang Jamaluddin M. Marki. (MC. Bone Bolango/Hms/Kadir/Kus)