Setu Babakan Perkampungan Budaya Betawi

:


Oleh Eka Yonavilbia, Selasa, 11 Oktober 2016 | 00:48 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 4K


Jakarta,InfoPublik – Setu Babakan menjadi salah satu daya tarik wisata budaya yang terletak di Jakarta Selatan dan juga  memiliki berbagai fasilitas seperti wisata air, pagelaran seni khas Betawi, Lenong serta kuliner khas Betawi asli.

Setu Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan. Setu Babakan, selain sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, dan juga adalah salah satu objek wisata yang terbilang baru,

“Kebudayaan Betawi hampir punah, kalah sama hiburan-hiburan artis. Untuk  itu, dari Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, merencanakan sebuah perkampungan dengan mencanangkan tiga lokasi, yaitu Margonda, Condet dan Setu Babakan. Setelah survei Margonda dan Condet dinyatakan gagal, karena kedua kawasan tersebut tidak memenuhi syarat perkampungan, kemudian  Setu Babakan dipilih lantaran daerah ini masih memiliki danau untuk konservasi penghijauan.” ujar Anin, warga di Setu Babakan. Kamis, (6/10).

Penduduk asli Betawi masih kental dengan kebudayaannya. Hal ini dapat terlihat dari desain rumah, gaya berpakaian, serta logat berbicaranya. Rumah-rumah warga yang berada di Setu Babakan berbentuk rumah adat Betawi yang masih dipertahankan keasliannya hingga saat ini.

“Ada rumah Gudang atau Kandang, itukan yang sering kita lihat ada tiga macam. Kemudian ada rumah Bapang atau Kebaya, dan terakhir rumah Joglo atau Imasan. Sementara untuk saat ini, kita membaginya menjadi empat yaitu rumah Gudang, rumah Bapang, rumah Kebaya, dan rumah Joglo. Masing-masing memiliki perbedaan tersendiri dari struktur dan desainny,.” ujar Anggota Komite Tata Kehidupan Budaya PBB, Setu Babakan.Indra Sutisna, Kamis, (6/10).

Sebelumnya di tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Perkampungan Setu Babakan juga merupakan salah satu objek yang dipilih Pacifik Asia Travel Association (PATA) sebagai tempat kunjungan wisata bagi peserta konferensi PATA di Jakarta pada bulan Oktober 2002.

“Setu Babakan termasuk lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Selain wisata, pengunjung juga dapat melihat secara langsung bagaimana kebudayaan Betawi yang asli.” tutur I Made Adhi Gunadi,SIP,M.Si.Par selaku Pengamat Pariwisata dan Dosen Pariwisata Universitas Pancasila. Jumat, (7/10).

Setu Babakan di akhir pekan ramai pengunjung. Wisatawan yang berkunjung ke Setu Babakan juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya Betawi, antara lain Tari Cokek, Tari Topeng, Kasidah, Marawis, Seni Gambus, Lenong, Tanjidor, Gambang Kromong, dan Ondel-ondel yang sering dipentaskan di sebuah panggung terbuka.

Selain pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi-prosesi budaya Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah, khatam Al-Qur‘an, dan nujuh bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan anak-anak latihan menari dan silat khas Betawi.

Tidak hanya pertunjukan saja, kuliner khas Betawi pun dijajakan di sepanjang Setu Babakan. Hal itu mulai dari kerak telor, laksa, hingga oleh-oleh khas Betawi yaitu dodol Betawi. Perkampungan Setu Babakan berlokasi di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa,Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Pintu masuk utama adalah Pintu Si Pitung yang terletak di Jalan RM. Kahfi II. (mahasiswa magang/nr/eyv)