Perahu Bawa 25 Santri Tenggelam di Bengawan Solo

:


Oleh H. A. Azwar, Minggu, 9 Oktober 2016 | 17:11 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Musibah kembali terjadi akibat perahu berpenumpang tenggelam karena kelebihan muatan.

Sebanyak 25 orang santri Langitan yang akan pergi Pasar Babat tenggelam di Sungai Bengawan Solo di perbatasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur pada Jumat (7/10) pukul 09.00 WIB.

Diperkirakan perahu kelebihan muatan sehingga miring kemudian tenggelam di Bengawan Solo, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Jakarta, Jumat (7/10).

Menurut Sutopo, berdasarkan informasi dari Polsek Babat dan laporan dari BPBD, dari 25 orang santri yang tenggelam 18 orang santri selamat sedangkan 7 orang santri belum berhasil ditemukan. “Hingga Jumat (7/10) malam tim SAR gabungan belum berhasil menemukan 7 santri yang hilang tersebut,” ujar Sutopo.

Adapun ke-18 santri yang selamat yakni M. Solihul Widad 13 th, M. Mu'zi AL Athiq 18 th, Ahmad Iqbal 20 th, Nu'man Al Murtadlo 20 th, A. Ali Sibro Mulisi 12 th, Khabib Abdurozaq 13 th, Syamsud Duha 23 th, M. Imam Bukhori 18 th, Abu Bakar 20 th, dan A. Rofiqi Yusuf 19 th.

Selanjutnya, Abdurohman 18 th, M. Khoirul Anam 20 th, M. Murtadlo 19 th, Tondi Marpaung 14 th, Faisal Tanjung 17 th, Awaludin 15 th, Ilzam Fatoni 19 th, dan Ahmad Umar 12 th.

Sedangkan ke-7 orang santri yang belum ditemukan yakni Abdullah Umar 15 th, asal Kecamatan Bedilan, Kabupaten Gresik; M. Barikli Amri 12 th, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik; M. Lujaini Dani 13 th, Kecamatan Manyar, Kabupaten Lamongan; Muksin 16 th, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya; Rizki Nur Habib, 15 th, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara; M. Arif Mambruri 18 th, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro; dan M. Afiq Fadhil 19 th, Kecamatan Bulukamba, Kabupaten Brebes.

Sutopo menambahkan, upaya pencarian korban terus dilakukan. Basarnas mengerahkan 2 tim rescue untuk melaksanakan kegiatan operasi SAR di Bengawan Solo, Widang Tuban dan 1 tim rescue guna kegiatan operasi SAR di Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung. BPBD Kabupaten Lamongan berkoordinasi dengan Forum Pimpinan Kecamatan Babat sedangkan BPBD kabupate Tuban melakukan koordinasi dengan warga setempat.

Kendala di lapangan adalah debit Bengawan Solo yang cukup besar karena debit dari hulu makin besar. Kondisi air sungai berwarna coklat dan berarus cukup kencang. Hujan juga sering turun sehingga menyulitkan pencarian korban, tukas Sutopo.