Mahasiswa Politeknik Aceh Bangun Telepon Gratis Untuk Rakyat

:


Oleh MC Kota Banda Aceh, Rabu, 5 Oktober 2016 | 11:36 WIB - Redaktur: Kusnadi - 478


Banda Aceh, Info Publik – Mahasiswa dari Politeknik Aceh, Pango berhasil membangun sebuah telepon rakyat yang bisa digunakan tanpa pulsa, dan  dengan nomor teleponnya dapat direquest sesuai keinginan penelepon. Karya yang dinamakan telepon Rakyat ini dipamerkan di Pameran Pembangunan dan Piasan Seni Banda Aceh 2016, tepatnya di Stand BPM Kota Banda Aceh.

Muhammad Alfi, mahasiswa Politeknik Aceh yang membangun Telepon Rakyat ini mengatakan Telepon Rakyat adalah penyedia layanan gratis untuk voice over internet protocol atau VoIP jaringan komunikasi berbasis IP. 

"Alat ini dibangun menggunakan raspberry pi atau komputer mini sebagai central teleponnya atau sebagai server dari telepon rakyat sendiri," ujar Alfi sambil menmperlihatkan karyanya, saat ditemui Selasa (4/10) di Stand BPM Kota Banda Aceh. 

Lanjutnya, dalam bahasa yang sederhana, VoIP adalah teknik untuk bertelepon di atas jaringan Internet, teknologi yang dikembangkan memungkinkan untuk membangun sentral telepon sendiri hingga pesawat teleponnya. Teknologi VoIP menjadi dasar dari Next Generation Network (NGN) maupun jaringan selular 4G yang digunakan oleh operator telekomunikasi masa datang.

Kata Alfi, Teknik VoIP juga diadopsi oleh rekan-rekan Amatir Radio (ORARI) untuk menggunakan Internet sebagai relay jarak jauh. Teknik VoIP di Amatir Radio dikenal sebagai eQSO.

"Material di sini ini akan lebih fokus pada hal-hal yang gratis dan tanpa perlu ijin. Jadi bagi anda yang mengoperasi Internet telepon menggunakan ilmu yang diperoleh dari sini tidak perlu takut melanggar hukum, terutama jika ini dilakukan untuk keperluan pribadi atau kantor saja. Tentunya dengan teknik yang ada di sini, anda juga dapat dengan mudah membangun jasa Internet Telepon yang sifatnya komersial," tambahnya.

"VoIP cikal bakal menjadi telkom rakyat, sehingga alat ini dapat digunakan oleh rakyat tanpa mengeluarkan biaya apapun untuk komunikasi," ujarnya.

Untuk membangun sebuah central telepon rakyat, tidak perlu banyak menghabiskan biaya, Alfi dibantu temannya Zaid Haritsah yang juga mahasiswa Politeknik menggunakan komputer mini yang sering disebut Raspi, dan menggunakan beberapa aplikasi Open Source sebagai pendukungnya. 

Manfaat telepon rakyat ini, masyarakat dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa batas waktu. Uniknya lagi, siapapun bisa merequest nomornya sendiri sebagai nomor telepon, bisa nomor cantik seperti tahun lahir dan nomor lainnya.

Anda penasaran, silakan kunjungi Stand BPM Kota Banda Aceh dan mencoba karya asli Aneuk Banda Aceh ini.(Mc Kota Banda Aceh/Kus)