Gubernur Koordinasi Provinsi Lain Akibat Volume Kiriman Barang Naik

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 26 September 2016 | 18:39 WIB - Redaktur: Tobari - 636


Surabaya, InfoPublik - Gubernur Jatim H Soekarwo segera akan berkoordinasi dengan provinsi lain dalam peningkatan pengiriman barang yang awalnya hanya 25% diharapkan bisa naik menjadi 60%. Selain itu, Pemprov Jatim mengusulkan adanya collecting atau pengumpulan barang sebelum dilakukan distribusi ke provinsi lain.

“Hampir 80% kebutuhan barang di Indonesia Bagian Timur disuplai oleh Jatim namun ketersediaan barang yang ada hanya 25% karena distribusi barangnya tidak lancar, dan inilah yang menyebabkan tingginya harga barang,” ujar Soekarwo ditemui usai memimpin Upcara Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2016, di Poltekpel Surabaya, Senin (26/9).

Dia menjelaskan, melalui pengumpulan barang dan kerjasama pendistribusian barang dengan provinsi lain akan mampu menekan ongkos angkut barang. Dicontohkan di daerah Maluku, tinggi rendahnya harga barang bahkan tergantung dari distribusi kapal.

“Pekerjaan tambahan kita adalah pada distribusi dan konektivitas tapi inilah yang bisa menjamin kesejahteraan. Jika ini tidak segera diatasi maka inflasi akan naik dan masyarakat miskinlah yang akan terdampak,” ungkapnya.

Soekarwo menuturkan, distribusi barang antar pulau sangat dipengaruhi oleh transportasi laut maupun udara, karenanya semua insan perhubungan harus ikut bekerjasama mensukseskan program tersebut.

Berdasarkan data distribusi barang antara Jatim sebagai hubungan khususnya Surabaya dengan Kupang saat ini berlangsung baik dan harga barang disana relatif stabil, sebab kapal-kapal yang kembali ke Surabaya mencapai 60% sampai 80%.

“Ini membuktikan pentingnya kelancaran distribusi dan pengumpulan barang. Karenanya fungsi collecting harus ada dan metode kerjasamanya akan digagas saat ada pertemuan dengan beberapa provinsi ke Jatim pada momen Jatim Expo nanti,” urainya.

Selain itu Pakde Karwo meminta pada para penanggung jawab kapal untuk menggunakan kapalnya demi kepentingan memperkuat pasar dalam negeri. Ini penting dilakukan karena saat ini nilai impor turun drastis terutama untuk impor bahan baku.

Dengan melemahnya impor, maka pasar luar negeri tidak bisa diharapkan, semua bank di luar negri juga minus karena adanya simpanan kredit.

“Kondisi melemahnya perekonomian di dunia ini saya rasa tidak akan selesai dalam beberapa tahun kedepan, oleh sebab itu kita tidak bisa bergantung pada ekspor. Dan satu-satunya cara ialah dengan memperkuat pasar dalam negri,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam sambutan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dibacakan Gubernur Soekarwo mengatakan, keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peranan transportasi.

Sektor transportasi juga diharapkan mampu menjalin konektivitas antar pulau dan mampu mewujudkan aksesibilitas ke seluruh wilayah tanah air di Indonesia.

“Karena perannya yang strategis, maka segenap insan perhubungan dituntut memberikan kerja keras yang nyata disektor transportasi, selain sebagai bagian upaya meningkatkan kesejahteraan bangsa dan masyarakat,” ujarnya.

Selain fokus pada konektivitas, segenap SDM Perhubungan juga harus mendorong keterlibatan pihak swasta, BUMN dan BUMD dalam melakukan pembangunan dan pengelolaan transportasi .

“Keterlibatan pihak-pihak tersebut diharapkan dapat mewujudkan efisiensi dan mendorong pemanfaatan APBN secara maksimal, sehingga bisa digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Indonesia,” katanya.

Pada kesempatan tersebut Pakde Karwo juga memberikan beberapa penghargaan, di antaranya penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) kepada 30 Kab/Kota di Jatim, penghargaan pelajar pelopor, pemberian bantuan penjaga menara mercu suar masing-masing sebesar Rp1 juta, dan pemberian bantuan penjaga perlintasan kereta api masing-masing Rp 500.000. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-ris/toeb)