Perlindungan Anak Masih Jadi Target Utama Bhabinkamtibmas

:


Oleh Prov. Riau, Senin, 26 September 2016 | 06:32 WIB - Redaktur: Tobari - 432


Rengat, InfoPublik - Perlindungan dan pencegahan terhadap anak di bawah umur menjadi misi utama bagi setiap Bhabinkamtibmas, terutama yang bertugas di daerah perbatasan Inhu dan Inhil bagian selatan, yakni Batang Gansal, mengingat daerah ini merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kejahatan terhadap tertinggi di Inhu.

Salah seorang Bhabinkkamtibmas di desa Usul, Brigadir Syukri, mengungkapkan penyuluhan tentang kekerassan seksual menjadi pokok bahasan utama ketika harus berhadapan dengan siswa-siswa dan juga anak di bawah umur.

"Inovasi harus terus dilakukan ketika harus memberikan pemahaman kepada anak-anak, terutama mereka yang baru duduk di kursi sekolah dassar (SD),” ungkap Syukri.

Menurutnya, salah satu proggram inovasi yang dilakukannya antara lain dengan menggambarkan bahwa Polisi selama ini merupakan salah satu sosok yang ditakuti oleh anak, karena banyak orang tua, ketika anak mereka bersalah, selalu menakuti akan lapor Polisi atau nanti Polisi marah.

Untuk itu, kata Syukri, dirinya mencoba menciptakan dan menggambarkan kepada anak-anak bahwa polisi adalah teman mereka. "Polisi Sahabat Anak, sehingga jika ada yang jahat kepada mereka, bisa langsung kasih tahu teman mereka, Polisi,” kata pria 30 tahun ini saat melakukan penyuluhan di SD 02 Siambul kecamatan Batang Gansal.

Ditambahkannya, beberapa hal disampaikan kepada para siswa, apa saja ciri pelecehan seksual yang dilakukan terhadap mereka dan apa dilakukan jika hal tersebut mereka alami, dan apa saja harus dilakukan untuk menghindari kejahatan agar tidak terjadi kepada mereka.

Sementara itu Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni melalui Kasat Bima AKP Fauzi mengungkapkan Bhabin merupakan salah satu ujung tombak Polri di masyarakat dan setiap Bhabin harus mampu menguasai tugas dan fungsi Kepolisian.

"Saat iini Polri sedang membangun Trust Building (kepercayaan masyarakat) untuk mndapatkan Public Trust ( kepercayaan publik), makanya Bhabin harus bisa inovatif, tegasnya.Dikatakannya, dirinya selalu memonitor setiap kegiatan Bhabin.

Diakuinya, masih ada Bhabin yang tidak menjalankan tugas dan berbuat karena tidak paham dengan tugas itu sendiri. Makanya saat ini 10  orang Bhabin secara bergantian akan dilatih di SPN Pekanbaru, setiap minggu untuk mendapatkan ilmu-ilmu bagaimana mendekatkan diri dengan masyarakat sesuai  dengan tugas masing-masing.

Ditambahkannya, Bhabin harus paham dengan kasus-kasus di daerah mereka ditugaskan dan mereka harus paham tentang masalah  tersebut. "Kedekatan dengan masyarakat sangat penting dan jika itu dapat dilakukan baru bisa diikatakan sukses, ujar Fauzi.(MC Riau/ana/toeb)