Gelar Tanam Serempak, Kementan Optimis Swasembada Padi

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 23 September 2016 | 14:36 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta,InfoPublik -  Kekemterian Pertanian (Kementan) optimis dapat mewujudkan swasembada padi nasional di tahun 2016 dengan penambahan luas tanam seluas 70.384 hektar melalui pencanangan gelar tanam serempak di 18 kabupaten.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur, Ani Andayani menyampaikan pencanangan giat tanam serempak ini bertujuan agar luas tambah tanam April - September 2016 mencapai 100 persen yaitu 70.384 hektar. Sementara luas tambah tanam sampai dengan 20 September 2016 telah mencapai 63.491 hektar atau 90,2 persen, sehingga masih ada sedikit kekurangan luas tanam yang harus diselesaikan.

 “Untuk mencapai target ini, maka pencanangan ini dilakukan secara serempak di 18 kabupaten dengan masing-masing luas tanam 10 hektar. Khusus di Sumba Timur yang merupakan lokasi pencanangan, luas tanam mencapai 143 hektar sehingga totalnya 313 hektar,” kata Ani yang juga merupakan Koordinator Program Upaya Khusus Swasembada Pangan wilayah NTT saat memberikan sambutan pada Pencanangan Giat Tanam Serampak di Nusa Tenggara Timur, Jumat (23/9)

Adapun total luas tambah tanam mulai Januari sampai 20 September 2016 sebesar 206.620 ha. Dari capaian ini, dengan estimasi produktivitas 3,65 ton/ha, diperoleh produksi sebanyak 754.163 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan kebutuhan hanya 578.566,89 ton GKG. Hasilnya, NTT sudah bisa berproduksi padi 130 persen atau surplus sebesar 30 persen.

“Hitungan tersebut telah memperhitungkan konversi BPS untuk galengan dan sebagainya serta menghitung rendemen beras 60 persen,” terangnya.
 
Selain itu, lanjut Ani, menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian dalam Rapat Koordinasi dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada hari Jumat 16 September 2016 di Kantor Kementan terkait penguatan pangan di  daerah perbatasan, NTT dipastikan mampu mewujudkan hal tersebut dengan membangun lumbung pangan.

“Ini dapat dilihat dari apabila periode mendatang Oktober sampai Desember lahan sawah mampu berproduksi dengan baik maka produksi beras NTT siap mendukung pangan di perbatasan untuk ekspor ke negara tetangga,” ujarnya.

Terkait upaya percepatan luas tambah tanam nasional, Ani mengungkapkan pada pertengahan Agustus 2016, NTT berada di ranking 10 di nasional. Namun di akhir Agustus naik menjadi ranking 8. Akan tetapi secara khusus pernah mencapai the best percepatan tanam yakni rangking 1 di tanggal 8 september 2016 dengan indikator realisasi luas tanam selama 8 hari di awal September mencapai 41,2 persen.