Bulog Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Suap Kuota Impor Gula

:


Oleh Baheramsyah, Senin, 19 September 2016 | 20:59 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Komisi Pemberantasan Korupsi terus mengembangkan kasus dugaan penerimaan suap kepada Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman. Irman diduga memberikan rekomendasi kepada Bulog agar memberikan jatah impor gula kepada CV Semesta Berjaya di Sumatera Barat.

Menanggapi hal tersebut, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut tuntas kasus korupsi terkait penetapan kuota impor gula yang menyeret pejabat seperti Ketua DPD Irman Gusman.

"Terkait dengan proses hukum yang sedang berlangsung di KPK, Perum Bulog menghormati dan mendukung KPK untuk mengusut kasus tersebut sampai tuntas," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu dalam jumpa pers di Gedung Perum Bulog, Jakarta, Senin (19/9).

Wahyu yang sementara menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Perum Bulog, menjelaskan institusinya mendapat tugas dari pemerintah untuk menstabilkan harga bahan gula serta mengadakan gula dari dalam maupun luar negeri untuk menurunkan harga gula yang sempat mencapai Rp 20.000 per kilogram di pasaran.

Menurut Wahyu, pengadaan gula Bulog dilakukan melalui pembelian dari dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, Bulog membeli gula produksi badan usaha milik negara (BUMN) lain, seperti PTPN dan RNI. Sedangkan impor dilakukan dengan lima perusahaan swasta yang jadi mitranya. "CV Semesta Berjaya bukan mitra importir Bulog," katanya.

Wahyu menjelaskan, tahun ini Bulog mendapat izin impor 260 ribu ton gula mentah. Namun, karena Bulog tidak mempunyai identitas sebagai importir produsen dan fasilitas penggilingan, Bulog menggandeng lima perusahaan sebagai mitra. Kelimanya yakni PT Jawamanis Rafinasi, PT Dharmapala Usaha Jaya, PT Duta Sugar International, PT kebun Tebu Mas, dan PT Berkah Manis Makmur.

Menurut kontrak yang disepakati, kelima perusahaan itu akan mulai mengimpor gula mentah pada Oktober dan langsung menggilingnya menjadi gula pasir. "Hasilnya akan dikembalikan pada Bulog untuk didistribusikan," kata Wahyu.

Sesuai ketentuan di Perum Bulog, Wahyu melanjutkan, proses pendistribusian gula ke seluruh wilayah Indonesia dapat dilakukan baik melalui operasi pasar maupun bekerja sama dengan mitra penyalur yang mau berkomitmen menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan Bulog.

"CV SB adalah salah satu mitra penyalur gula Perum Bulog yang berdomisili di Padang, Sumatera Barat, dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan importasi gula yang dilaksanakan oleh Perum Bulog," kata Wahyu tentang perusahaan yang diduga menyuap Ketua DPD agar mempengaruhi penetapan kuota impor gula untuk Sumatera Barat.

Ia menduga, CV Semesta Berjaya merupakan salah satu perusahaan yang menjadi mitra distribusi gula Bulog di daerah. "Mitra Bulog di daerah ada banyak, mungkin saja mereka CV itu salah satunya," katanya.

KPK telah menahan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman setelah operasi tangkap tangan pada Sabtu kemarin, 17 September 2016. Irman ditangkap bersama Xaveriandy Sutanto dan Memi yang merupakan pasangan suami-istri. Xaveriandy adalah Direktur Utama CV Semesta Berjaya.

Untuk kepentingan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi suap kepada penyelenggara negara terkait dengan pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV SB di tahun 2016, penyidik KPK menahan tiga tersangka.