Menpora Ajak Mahasiswa Menggali Potensi Ilmu yang Dimiliki

:


Oleh Astra Desita, Sabtu, 17 September 2016 | 21:05 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Disela-sela kunjungannya dalam pembukaan PON XIX di Gelora Bandung Lautan Api, Menpora Imam Nahrawi berkunjung ke Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (BEM REMA UPI) Sabtu (17/9).

Dalam kunjungannya Menpora didampingi oleh Deputi Prestasi Olahraga Gatot S Dewabroto, Staf Ahli Menpora Bidang Ekonomi Kreatif Jonni Mardizal, Staf Ahli Menpora Bidang Kerjasama Antar Lembaga Adiati Noerdin, Kepala Biro Humas dan Hukum Amar Ahmad, Asdep Tenaga Keolahrahagaan Marhaeni Diah, Asdep Tenaga Kepemudaan Alman Hudri dan Asdep Sentra Olahraga dan SKO Teguh Raharjo.

Kepada BEM REMA UPI dan seluruh pimpinan organisasi kemahasiswaan di lingkungan UPI Menpora menyampaikan bahwa Kemenpora berkomitmen dalam mendorong terlaksananya pembangunan kepemudaan menuju pemuda yang mandiri dan berdaya saing.

"Sejarah dibangun melalui visi besar, penolakan, pro kontra dari sebuah ide, gagasan ataupun kebijakan adalah merupakan awal dan sebuah proses untuk mewujudkan visi tersebut, sehebat apapun ide dan pemikiran kalau dilakukan dengan cara yang salah tidak akan pernah didengarkan, tapi seburuk-buruknya ide yang disampaikan, akan bisa menjadi kebijakan. Maka oleh sebab itu, sampaikanlah segala sesuatu itu dengan baik, dengan cara yang elegan, dan beretika," ujar Imam.

Menpora menjelaskan bahwa pada tahun 2017 Kemenpora akan menginisiasi program sarjana olahraga masuk desa sejumlah 1000 orang, program ini bertujuan untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

"Program ini mirip dengan program PSP3 yang tahun lalu dilaksanakan oleh Kemenpora, namun dalam kegiatan ini akan memfokuskan kepada kegiatan olahraga di masyarakat, kepada peserta program akan ditugaskan untuk membimbing masyarakat dipedesaan terutama pemuda untuk berolahraga, selain itu peserta program juga akan dibekali dengan kemampuan untuk berwirausaha, sehingga dapat mengembangkan kewirausahaan di pedesaan dan dapat mengurangi perpindahan masyarakat dari desa ke kota," tutur Imam.

"Kita mengakui bahwa pada saat ini anggaran Kemenpora lebih besar untuk anggaran keolahragaan, karena fungsi pelayanan kepemudaan banyak yang dilakukan oleh kementerian lain, sedangkan untuk fungsi keolahragaan hanya dilakukan oleh Kemenpora, karena publik ataupun masyarakat menilai tolak ukur dari kesuksesan Kemenpora dengan prestasi yang diperoleh dalam event keolahragaan," katanya.

Kepada mahasiswa agar menggali potensi yang dimiliki sesuai dengan keilmuan yang dimiliki. "Dengan potensi yang ada, diharapkan mahasiswa setelah lulus nanti bisa mengembangkan peran sertanya di masayarakat dalam membangun bangsa dan negara yang lebih baik," pungkasnya.