Literasi Bahasa Indonesia di Papua Dinilai Masih Rendah

:


Oleh MC Kabupaten Merauke, Jumat, 16 September 2016 | 14:15 WIB - Redaktur: Kusnadi - 519


Merauke, Info Publik – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan terhadap Bahasa Indonesia, Balai Bahasa Papua menggelar penyuluhan Bahasa Indonesia bagi tenaga kependidikan yang diikuti 30 guru Bahasa Indonesia tingkat SMP dan 30 guru Bahasa Indoensia tingkat SLTA dalam hal ini SMA-SMK dan MA, berlangsung di Merauke, Rabu (14/9).

Kepala Balai Bahasa Papua Toha Machsum mengungkapkan, dengan kegiatan ini diharapkan baik guru SMP maupun SMA-SMK bisa memiliki sikap positif terhadap Bahasa Indonesia. Sikap positif itu, jelas dia,diukur dari kebanggaan dan kecintaan terhadap Bahasa Indonesia.

‘’Kalau sudah cinta, tidak boleh mendua. Kalau menggunakan Bahasa Indonesia, jangan mengutamakan bahasa asing. Karena yang sering terjadi di masyarakat kita Indonesia, lebih mengutamakan Bahasa asing. Bahkan banyak nama-nama bangunan maupun  tempat diberi nama asing dengan tulisan yang besar. Sedangkan Bahasa Indonesia dengan tulisan yang kecil. Ini yang  memprihatinkan bagi kita,’’ katanya.

Selain itu, jelas dia, adalah ketaatan dalam mentaati kaidah-kaidah Bahasa Indonesia. Menyangkut literasi atau budaya menulis dan membaca,

Toha mengungkapkan, bahwa budaya membaca dan menulis di Papua masih sangat rendah dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.

Sementara secara nasional, Indonesia kalah dari Malaysia yang tingkat literalisasinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Padahal, kata dia, Malaysia pernah belajar dari Indonesia dengan mengirimkan guru-guru dari Indonesia.

‘’Semakin banyak membaca maka semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang akan diperoleh. Itu salah stau kuncinya,’’ terangnya.

Dikatakan, sejak  tahun 2013 lalu Pemerintah telah mencanangkan Bahasa Indonesia untuk menjadi Bahasa di Asia bahkan internasional. Oleh karena itu, untuk menjadi Bahasa internasional, saat ini kosa kata Bahasa Indonesia terus diperkaya.

’Pada tahun ini, kita dari Papua menyumbangkan 500 kosa kata ke dalam Bahasa Indonesia,’’ terangnya. 

Sementara itu, Kabid SMA Donatus Pangamuye, S.Pd, M.Pd menyambut baik penyuluhan yang dilakukan oleh Balai Bahasa Papua bagi guru-guru yang ada di Merauke tersebut. 

Karena menurutnya, selama ini masih beberapa hal yang  harus diperbaiki terutama dalam surat menyurat yang menurutnya tidak memiliki keseragaman kosa kata sehingga sering menimbulkan penafsiran yang berbeda. (02/McMrk/Abd/Kus)