:
Oleh MC Kabupaten Sorong, Selasa, 6 September 2016 | 18:07 WIB - Redaktur: Tobari - 2K
Sorong, InfoPublik – Rakor antara Bappeda, Dinas PU, Kadistrik Aimas, Dishubkominfo Kabupaten Sorong, bersama perwakilan PT Solusindo Kreasi Pratama, terkait rencana pembangunan tower yang berlokasi di kawasan Dinas Pendidikan dan beberapa dinas lainnya, di kawasan perkantoran kilometer 24, perlu dikaji kembali.
Apalagi tower dengan ketinggian 60 meter itu akan berpengaruh langsung terhadap berbagai aktivitas pemerintah daerah di saat jam dinas. Karena jangan sampai terjadi musibah (towernya ambruk) di saat aktivitas pelayanan pemerintahan berlangsung akan bisa menuai masalah di kemudian hari.
Kepala Bappeda Kabupaten Sorong Dr. Ishak Komigi, M.Si, mengatakan pada prinsipnya kita dari pihak pemerintah selalu mendukung atas rencana pembangunan tower tersebut.
“Tapi yang patut diperhatikan apakah aman atau tidak jika tower tersebut berdiri di sekitar lokasi perkantoran,” ujarnya saat memimpin rapat koordinasi di ruang rapatnya, Selasa (6/9).
Menurutnya, kalau bisa kita cari lokasi yang lain. Mengapa demikian, jika kita yang mengizinkan maka secara otomatis kita sendiri yang akan bertanggungjawab, ungkap Komigi.
Perwakilan PT Solusindo Kreasi Pratama yang berkantor pusat di Jakarta, pada rapat koordinasi itu mengatakan, pihaknya rencana mengadakan kontrakan selama 11 tahun, tinggal bagaimana kita diskusi secara bersama dengan Pemda setempat modelnya seperti apa.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sukadi mengatakan, jika tower yang ada tidak bisa melayani kebutuhan akses internet di sekitar komplek pekantoran, sarannya kalau bisa dinaikkan kapasitasnya, dan tak perlu harus membangun baru.
Jika bisa satu tower (tower bersama) saja dipasang dengan beberapa perangkat, baik dari Telkomsel, Indosat dan perusahaan lainnya dalam tower tersebut tinggal perangkatnya saja yang dipasang.
Terkait dengan dampak lingkungan kita harus perhatikan, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Kita beri kemudahan tapi terpenting bisa memberi keselamatan dan kenyamanan banyak orang.
Dari hasil diskusi itu kesimpulannya bahwa rencana pembangunan tower nanti dilokalisir di sekitar kawasan perumahan Pemda kilometer 24 Aimas.
Mengingat di sekitar itu juga sering mengalami kendala gangguan jaringan, dimana kawasan pemukiman yang padat tapi suplai sinyal yang masuk tidak sebanding dengan kebutuhan warga setempat.
Pertemuan akan dilanjutkan pada tahap kedua dengan batas waktu yang belum pasti agar bisa menghasilkan keputusan yang final dalam rencana pembangunan tower dimaksud. (MC.Sorong/rim/toeb)