Jateng Kirim 12.000 Ton Beras ke Luar Provinsi

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Senin, 5 September 2016 | 08:55 WIB - Redaktur: Tobari - 509


Semarang, InfoPublik -  Provinsi Jawa Tengah siap mengirim 12 ton beras selama September 2016 ke sejumlah provinsi tetangga, antara lain Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Aceh, dan Riau. Pengiriman beras ke luar pulau tersebut merupakan bagian dari pemerataan pasokan pangan dan stabilisasi harga.

Kita tidak pernah bicara kedaerahan tapi kita bicara Indonesia. Jadi laparnya orang Kalimantan adalah laparnya Jateng. Beras dikirim ke mana saja itu bagian kontribusi.

“Nasionalisme beras pun bicara dan ini menjadi penting,” ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP seusai melepas pengiriman beras ke Kalimantan Tengah, di Dermaga Terminal Petikemas Semarang, Jum’at (2/9).

Menurutnya, produksi pangan terutama komoditas beras di Jateng melimpah. Apalagi stok beras Jateng cukup hingga Mei 2017 karena pada September 2016, sejumlah daerah panen raya.

Sehingga Jateng bekerja sama dengan provinsi lain untuk pengiriman beras melalui program Move Nasional. Salah satunya pengiriman 2.000 ton beras ke Kalimantan Tengah menggunakan angkutan kapal KM Meratus Katingan.

“Ini upaya Jateng mensolidkan ke-Indonesiaan dan mewujudkan kebhinekaan melalui politik pangan, bekerja sama nyengkuyung bareng persediaan pangan di semua daerah, serta mampu mengendalikan komoditas agar inflasi terkendali,” kata Gubernur.

Saat itu, Gubernur H Ganjar Pranowo didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Dr Ir Sri Puryono KS MP, Kepala Bulog Divre Jateng, Usep Karyana, Kepala Bulog Divre Kalimantan Tengah Taufan Akib, sertasejumlah pejabat instansi terkait.

Pada 2016 ini, kedaulatan pangan sebenarnya sudah terjadi di Jateng. Pekerjaan rumah pemprov dan masyarakat adalah melanjutkan ke tahun berikutnya sembari memprediksi penyediaan lahan, tenaga dan pemikiran yang konsisten di bidang pertanian, termasuk sistem pengolahan, serta mengendalikan kondisi pasar.

Hal senada juga dikatakan Kepala Bulog Divre Jateng Usep Karyana. Menurutnya, pengiriman beras ke Kalimantan Tengah ini merupakan kali pertama pengiriman antarpulau. Pasalnya selama tiga tahun terakhir program tersebut sempat terhenti karena stok beras Jateng hanya cukup untuk kebutuhan sendiri.

“Saat ini ketahanan stok beras Jateng sangat kuat. Biasanya minimal stok rekuitmenya hanya tiga bulan, tapi saat ini sampai Mei 2017 atau sampai enam - tujuh bulan ke depan. Sehingga kelebihannya kita kirim ke provinsi lain,” katanya.

Selain Kalimantaan Tengah, beberapa provinsi juga menjadi tujuan program Move Nasional ini, yakni Kalimantan Barat sebanyak 1.000 ton, Aceh 3.000 ton, dan Riau 3.000 ton atau total sebanyak 12.000 ton beras selama September 2016.

Bahkan jika sehari mampu menyerap kurang lebih 2.500 ton beras, maka Jateng dapat terus berkontribusi kepada provinsi lain dengan target pengiriman 50.000-100.000 ton.

Pengembangan pertanian dan stabilitas harga komoditas pangan di Jateng selama 2016 sangat bagus. Harga beras hingga Agustus ini tidak ada yang berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) atau posisinya di atas Rp3.700. Sedangkan target produksi 2016, sekitar 505.000 ton beras atau setara satu juta ton gabah.

“Selain ketahanan pangan, gejolak-gejolak harga konsumen di tahun 2016 cukup terkendali dibanding provinsi lain, dan ini dibuktikan dengan penerimaan penghargaan TPID terbaik,” imbuhnya.(HumasJateng/MCjateng/toeb)