Queen Maxima Dorong Indonesia Integrasikan Satu Kartu Perlindungan Sosial

:


Oleh Juliyah, Kamis, 1 September 2016 | 14:15 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 468


Jakarta, InfoPublik - Ratu Belanda Queen Maxima Zorregueita Cerruti sebagai Penasehat Khusus Sekretaris Jenderal PBB mendorong Indonesia untuk mengintegrasikan penyaluran bantuan sosial dalam satu kartu secara non tunai menggunakan sistem perbankan dengan memanfaatkan sistem digital.

"Ratu Maxima mendorong agar Indonesia kedepannya bisa mengintegrasikan kartu bantuan sosial atau perlindungan sosial menjadi satu kartu combo dengan manfaat yang banyak, dan berkeinginan agar perempuan Indonesia diberikan edukasi bagaimana menggunakan teknologi, seperti smartphone misalnya  untuk kegiatan produktif," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani saat menerima kunjungan Queen Maxima di kantor Kemenko PMK Jakarta, Kamis (1/9).

Menurutnya, pengintegrasian kartu perlindungan sosial dalam satu kartu ini  untuk kemudahan mengontrol, memantau dan mengurangi penyimpangan. Penggunaan sistem perbankan dengan memanfaatkan keuangan digital juga dimaksudkan mendukung perilaku produktif dan tidak konsumtif.

"Karena bantuan bukan hanya memberikan perlindungan sosial, tapi bagaimana agar masyarakat dapat memanfaatkan untuk bisa mandiri dan kehidupannya menjadi lebih baik," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, bahwa Ratu Maxima sangat concern dengan perkembangan layanan keuangan digital di Indonesia, yang saat ini diharapkan sampai tahun  2019 akan ada 75 persen pengguna layanan keuangan digital."

Artinya semua non bansos dan bansos dilakukan non cash tetapi melalui bank, untuk itu saat ini akan dilakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat bahwa mulai tahun ini pelayanan bansos akan dilakukan non cash," ujarnya.

Tahun ini pemerintah akan mulai membangun pelayanan penerima perlindungan sosial melalui warung elektronik (e-warung) gotong royong. "Di sana nantinya mereka bisa mengambil uang untuk KIP, atau melakukan pelayanan yang berkaitan dengan keluarga harapan, juga dapat menafaatkan untuk UKM. Saat ini pemerintah baru kerja sama dengan  empat bank pemerintah, namun kedepannya setelah melakukan sosailisasi dan edukasi dan menganggap masyarakat cukup baik pengetahuannya dalam menggunakan pelayanan non cash, akan ada bank-bank lainnya untuk bekerjasama," katanya.