Pejabat Kaltim Kembali Diikutkan Pelatihan Revolusi Mental

:


Oleh MC Kalimantan Timur, Jumat, 26 Agustus 2016 | 08:15 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 301


Samarinda, InfoPublik – Jajaran pejabat lingkup Kaltim kembali diikutkan pelatihan revolusi mental untuk mencetak wajah baru ASN dan pejabat yang berkarakter lebih baik. Setelah sebelumnya Pempov Kaltim mengirim pejabatnya dalam dua angkatan mengikuti pelatihan revolusi mental di Kampus Revolusi Mental, Subang, Jawa Barat, kali ini pelatihan angkatan ketiga dilakukan bekerjasama dengan ESQ Way 165 dilaksanakan di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Kaltim.

“Ini implementasi revolusi mental dalam rangka pencanangan gerakan nasional revolusi mental (GNRM) di Kaltim. Bedanya, jika dulu kita mengirim pejabat ke Kampus Revolusi Mental, Subang, sekarang dengan kerjasama Pemprov Kaltim dan ESQ Way 165 pelatihan cukup dilakukan di fasilitas Bandiklat Kaltim,” kata Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak saat membuka pelatihan revolusi mental jajaran pejabat lingkup Kaltim, di Aula Bandiklat Kaltim, Kamis (25/8).

Itu sebabnya, gubernur berharap banyak pelatihan berjalan lancar dan memberikan manfaat positif bagi setiap peserta, baik sebagai ASN, pejabat, keluarga dan lingkungan masyarakat agar menjadi sosok yang lebih baik.

Diakui, gubernur merupakan Alumni ESQ angkatan 33 eksekutif beberapa puluh tahun lalu. Hasilnya, banyak manfaat didapat dari pembinaan mental tersebut yang diaplikasikan saat menjadi Bupati Kutai Timur dan menjadi Gubernur Kaltim saat ini.

“Makanya tidak salah kita canangkan GNRM di Kaltim. Bertujuan merubah wajah bangsa dalam perspektif sikap bangsa,” katanya.

Secara keseluruhan yang perlu mendapat dukungan semua adalah karakter bangsa. Sebab itu menjadi pondasi membangun bangsa. Ini pengejawantahan pernyataan “Sang Pendiri Bangsa Bung Karno“ yang menyebut pembangunan karakter menjadi pondasi landasan membangun bangsa.

“Ini saatnya bangkit dan jangan mau tertinggal. Makanya ikut laksanakan revolusi mental secara konsekwen. Tidak hanya kalangan pemerintah, tapi seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kaltim. Sebab revolusi mental menjadi keharusan dan berkesinambungan agar menjadi bagian nyata dalam kehidupan bangsa dan negara,” katanya.(diskominfo kaltim/arf/eyv)