Makam Fiktif di DKI Mulai Ditertibkan

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 5 Agustus 2016 | 07:18 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 230


Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyebutkan banyak oknum menjual makam fiktif layaknya bisnis properti, sehingga banyak warga menengah ke atas atau yang berduit bisa memesan makam sebelum meninggal.

Makam fiktif ini memperbesar peluang kecurangan, sebab masyarakat kelompok menengah ke atas akan mampu membeli lahan makam lebih dulu, dan kelompok menengah ke bawah tak dapat lahan makam akibat tak mampu membayar.

“Kalau kamu punya duit pasti pesan sekarang. Tugas kami mengadministasikan keadilan sosial, masa orang kaya punya kuburan orang miskin enggak,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/8).

Kasus makam fiktif ini mencuat setelah sidak yang dilakukan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, bahwa modus makam fiktif adalah makam tiruan yang tak ada isi jenazahnya, namun sudah ditancapkan batu nisan. Oknum yang memperjualbelikan makam fitkif itu agar warga sudah punya lahan jika nanti akan dikuburkan.

Pemprov DKI Jakarta memberi tenggat waktu selama satu bulan bagi para ahli waris pemesan makam fiktif di TPU-TPU Jakarta, mereka diminta untuk melaporkan makam-makam yang mereka pesan dan belum digunakan.

Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta akan mengetahui oknum internal mana saja yang menerima uang dari penjualan lahan makam. “Kami baik-baik saja kok. Kami ampuni, bagi ahli waris yang lapor makam fiktif,” ucapnya.