Konferensi Ulama Dorong Kemajuan dan Perdamaian Dunia

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 27 Juli 2016 | 13:24 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 877


Pekalongan, InfoPublik - Menteri Pertahanan Ryamirzard Ryacudu berharap Konferensi Internasional Ulama Thariqh Dunia menghasilkan kerjasama guna mendorong kemajuan masyarakat dan perdamaian dunia.

Menurutnya, konsep bela negara negara dalam Islam sudah jelas. Tanggungjawab Kemhan adalah menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.

"Bela negara dalam agama sudah jelas. Kita sayang bangsa ini. Jangan sampai penduduk terbesar di dunia Islam itu di seret-seret.  Itu tidak boleh. Oleh karena itu, bela negara itu tanggungjawab saya agar tidak terseret," tegas Menhan Ryamirzard, usai menghadiri silahturahmi dengan para peserta konferensi Internasional Ulama Thariqh Dunia di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (27/7) malam.

Menurut Menhan, harapan terbesar pada acara tersebut, adalah dapat menyadarkan umat muslim yang berperilaku buruk tidak sesuai Al Quran dan Hadits. "Kita sadarkan dululah saudara-saudara  kita itu. Bahwa apa  yang dilakukan di luar dari Alquran dan hadits. Saya selalu keliling, kemarin dari Sumatera, saya selalu menyampaikan itu. Itu perbuatan yang keliru, kembali ke hal yang benar yaitu Al Quran dan Hadits, itu saja," katanya.

Kegiatan yang berlangsung pada 27 sampai 29 Juli 2016 di Kota Pekalongan ini akan diikuti para ulama dari 46 negara asal Timur Tengah dengan agenda menbahas bela negara.

Panitia kegiatan, KH Mirza Hasbullah menjelaskan, Konferensi Ulama Internasional ini akan mengambil tema pentingnya bela negara merupakan kelanjutan kegiatan yang sama yang pernah digelar pada Januari 2016 kemarin di Kota Pekalongan.

“Ini rangkaian kelanjutan dari Konferensi Ulama Internasional yang digelar pada bulan Januari lalu. Kemenhan memberikan respon bagus terhadap kegiatan tersebut sehingga ingin agar konferensi ulama bertemakan bela negara kembali digelar,” tuturnya.

Melalui konferensi tersebut, lanjut Mirza, para ulama ingin menegaskan bahwa Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin. Islam bukanlah teroris maupun tempat aktivitas ekstrimisme dan radikalisme.

Bela negara dengan tarekat merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Dua hal tersebut akhirnya melahirkan konsep bahwa setiap anak bangsa memiliki kewajiban mencintai Tanah Air secara utuh. “Fokus pembahasannya tentang bela negara. Nantinya diharapkan, konsep bela negara di Indonesia akan menjadi contoh oleh negara-negara lain,” ungkapnya.