Kapuspen TNI : Istri Santoso Beberkan Informasi Keberadaan Senjata

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 26 Juli 2016 | 23:47 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 669


Jakarta, infopublik - Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman membenarkan, Tim Alfa 29 Yonif  515/Raider Kostrad yang tergabung dalam Satgas Tinombala, berhasil menemukan senjata jenis SS2 V4 dengan nomor senjata 015700.

Senjata ini milik pemimpin teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso yang luput dan dibawa lari saat terjadi kontak tembak beberapa hari lalu.

“Penemuan senjata tersebut ditemukan pada hari Selasa, tanggal 26 Juli 2016 sekitar pukul 13.20 WITA di area lokasi Tanah Longsor yang berjarak 50 meter dari pinggir sungai Tambarana Poso, Sulawesi Tengah,” kata Tatang Sulaiman, Selasa (26/7).

Seperti diketahui, pasca kontak tembak pada tanggal 18 Juli 2016 yang menewaskan dua orang Teroris Poso (Santoso dan Mukhtar) di Tambrana, Satgas Tinombala menyusun pengejaran terhadap tiga orang yang lolos kedalam hutan.

Ketiga orang tersebut terdiri dari dua orang wanita dan satu orang pria, dimana salah satu wanita yang kabur tersebut ditengarai membawa satu pucuk senapan yaitu istri kedua Santoso yang bernama Jumiatun Muslim alias Umi Delima.

Satgas Tinombala membentuk Lima Tim dalam memburu ketiga orang yang melarikan diri tersebut, dan pada tanggal 22 Juli 2016, Tim Alfa 17 Yonif 303 Raider/Kostrad berhasil menyergap salah satu teroris wanita yang melarikan diri. Wanita tersebut adalah Jumiatun Muslim yang merupakan istri kedua gembong teroris Santoso, karena sudah merasa terdesak akhirnya Jumiatun Muslim menyerahkan diri dalam kondisi tidak bersenjata.

Mengetahui buronan teroris tersebut adalah dan tidak bersenjata, Tim Alfa 17 tidak menembak namun ditangkap hidup dengan tetap waspada ketika melakukan penangkapan. Setelah dilakukan penangkapan terhadap istri kedua Santoso, Satgas Tinombala berusaha menggali informasi tentang keberadaan anggota teroris lainnya termasuk senjata milik gembong teroris Santoso yang hilang pasca kontak tembak.

Terkait ditangkapnya Jumiatun Muslim, menurut Tatang, diperlakukan secara manusiawi layaknya seorang wanita.  “Perlakuan dan pendekatan secara kemanusiaan membuat istri kedua Santoso mau memberikan informasi tentang keberadaan senjata yang sempat dibawa olehnya. Senjata tersebut disimpan disuatu tempat namun tidak tahu persis letaknya, mengingat Jumiatun Muslim lupa karena malam hari dan sudah lelah membawa senjata yang berat,” kata Kapuspen TNI.