UNS Selenggarakan Focus Group Discussion Seni Tayub Blora

:


Oleh MC Kabupaten Blora, Senin, 25 Juli 2016 | 12:58 WIB - Redaktur: Tobari - 449


Blora, InfoPublik - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Pusat Studi Javanologi akan membukukan seni tayub Kabupaten Blora.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora  Suntoyo mengatakan, sejumlah data pendukung sudah dikantongi, termasuk menggelar diskusi bersama dengan sejumlah nara sumber dan seniman tayub di wilayah setempat.

Focus Group Discussion (FGD) yang terkait dengan penelitian unggulan Perguruan Tinggi itu, mengupas potensi tayub Among Raos sebagai media informasi pembangunan masyarakat desa di Kabupaten Blora.

FGD diselenggarakan Jum’at (22/7) dengan difasilitasi Bidang Kebudayaan Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora. Kegiatan berlangsung aula PMI Blora.

“Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan sebagai salah satu metoda pengumpulan data dalam penelitian. Artinya, diskusi yang dilakukan ditujukan untuk mencapai kesepakatan tertentu berkenaan yang dihadapi tentang tayub Blora,” kata Suntoyo, yang didampingi Kasi Sejarah Budaya Puji Setiyono.

Dalam FGD tersebut, dibahas tentang sejarah tayub Blora, perkembangan, fungsi dan peran serta tayub pada masa kini. "Tim dari UNS, yaitu Suparjo dan Supono serta Desy. Mereka juga dosen dari Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia," kata Puji Setiyono.

Selain dari Kepala Bidang dan Kepala Seksi Kebudayaan DPPKKI, sejumlah nara sumber yang dihadirkan dalam FGD yakni pengareh tayub, seniman tayub dan pangrawit. 

Dyah Anggraeni, salah seorang nara sumber FGD mengungkapkan seni tayub Blora memiliki ciri dan ritme musik serta kostum yang tidak dimiliki daerah lain. Kehidupan penarinya sangat menarik untuk diapresiasi. Mereka selalu berjuang dan bertahan dengan kesenian tradisional di antara kembang maraknya kesenian lain.

Melalui vokal dan gerakan tari, sosok penari tayub mampu menjadi sugesti dan media komunikasi yang aspiratif serta inspiratif sejak dari dulu hingga kini. (MC Kab Blora / Guh/toeb)