Utamakan Keselamatan Pemudik, KSOP Ambon Minta Tambahan Kapal

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 3 Juli 2016 | 20:11 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 735


Jakarta, InfoPublik - Kenaikan jumlah penumpang mulai tampak di sejumlah pelabuhan di Indonesia. Salah satunya adalah Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon yang pada Sabtu (2/7) mengalami lonjakan penumpang yang cukup signifikan.

Diperkirakan 600 calon penumpang menyesaki dermaga pelabuhan Slamet Riyadi dan menuntut ketersediaan kapal yang akan mengangkut mereka ke Namrole dan Leksula pada musim mudik Lebaran tahun ini.

Adapun ketersediaan kapal penumpang yang siap melayani angkutan laut Lebaran di Pelabuhan Slamet Riyadi sangat terbatas dengan adanya satu unit kapal Ferry dengan kapasitas angkut 150 penumpang. 

Melihat hal tersebut, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ambon, Haekal Dahlan langsung proaktif dan terjun ke lapangan menemui para penumpang.

"Jumlah kapal tidak sebanding dengan jumlah penumpang yang membludak dan membutuhkan kepastian apakah mereka bisa berlebaran di kampung halaman," ujarnya.

Menjawab keresahan sebagian besar calon penumpang, Kepala KSOP Ambon, Haekal Dahlan langsung sigap turun ke dermaga dan mendengarkan aspirasi dari penumpang. Saat itu juga KSOP Ambon berkoordinasi dengan posko angkutan laut lebaran tingkat pusat, PT Pelni Cabang Ambon, pemerintah daerah dan stakeholder setempat untuk mendapatkan tambahan armada kapal.

Menindaklanjuti hal tersebut, PT Dharma Indah mengerahkan KM Cantika Lestari 77 yang memiliki daya angkut 400 penumpang, sementara itu PT Pelni Cabang Ambon tetap mensiapsiagakan KM Sanus 43 untuk mengantisipasi kembali terjadinya lonjakan penumpang.

"Saya meminta kepada seluruh penumpang untuk mentaati peraturan. Kapal tidak akan diberangkatkan bila telah melebihi dispensasi penumpang yang diizinkan. Namun saya katakan akan mencari jalan keluar agar penumpang dapat terangkut semua yaitu dengan meminta tambahan kapal," tegas Haekal.

Dan pada akhirnya, konsentrasi calon penumpang dapat dipecahkan dengan melakukan debarkasi penumpang ke Kapal KMP Tanjung Kabat dengan kapasitas 150 penumpang dan KM Cantika Lestari 77 dengan kapasitas 400 penumpang.

Proses pengalihan penumpukan penumpang telah dilakukan dengan lancar dan tertib sejak pukul 19.00 WIT dan pada Sabtu (2/7) malam tercatat mulai pukul 23.00 WIT Kepala KSOP Ambon, Haekal Dahlan melepas keberangkatan kapal KM Cantika Lestari 77 dan KMP Tanjung Kabat secara bersamaan untuk bertolak meninggalkan Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon menuju Ambalau-Namrole-Leksula.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono, pihaknya beserta jajarannya akan selalu menegakan aturan di bidang keselamatan pelayaran tanpa kompromi.

"Tidak ada toleransi dalam penegakan keselamatan pelayaran. Kapal dilarang berangkat kalo sudah over capacity," tegas Tonny Budiono.

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai.